KOMPAS.com - Keberagaman budaya yang ada di Indonesia memiliki banyak corak dan ragam, salah satunya tercermin dari pakaian adatnya.
Setiap daerah di Indonesia memiliki pakaian adat yang berbeda-beda. Pakaian adat biasanya sering digunakan untuk memperingati hari-hari besar seperti hari kelahiran, hari kematian, hari pernikahan, bahkan hari-hari besar keagamaan.
Sebagai suatu ciri khas daerah, pakaian adat dari setiap daerah tentu memiliki model, warna, motif, hiasan, serta makna yang berbeda-beda.
Salah satu daerah yang memiliki beragam pakaian adat adalah Jawa Tengah. Ragam pakaian adat Jawa Tengah ini memiliki perbedaan dari ciri khas serta makna dan filosofi dan filosofinya antara wilayah satu dengan yang lain.
Baca juga: Daftar Pakaian Adat di Indonesia
Berikut ragam baju adat Jawa Tengah beserta makna dan filosofinya:
Batik bukan sekedar kain yang memiliki beragam motif, lebih dari itu ragam corak pada kain batik mengandung makna dan filosofi yang mendalam.
Filosofi dalam pola pada kain batik merupakan harapan serta doa-doa, sehingga kain batik selalu dihadirkan dalam berbagai upacara adat masyarakat Jawa.
Salah satu kain batik yang sudah banyak dikenal adalah Batik Solo. Batik Solo umumnya memiliki ciri-ciri pola tradisional dalam batik capnya maupun batik tulisnya.
Adapun ragam kain batik solo beserta maknanya, yaitu:
Baca juga: 10 Motif Batik Daerah dan Filosofinya
Kebaya Jawa Tengah seringkali digunakan dalam acara pernikahan oleh mempelai wanita. Keelokan kebaya diselaraskan dengan bentuk tubuh yang memakainya.
Dalam filosofi Jawa, kebaya melambangkan kesabaran, kepatuhan, kehalusan, serta sifat lemah lembut seorang perempuan.
Bentuk kebaya yang disesuaikan dengan bentuk tubuh berarti bahwa seorang perempuan Jawa harus bisa menyesuaikan dan menjaga dirinya dimanapun ia berada.
Baca juga: Keunikan Kebaya Kesatrian Yogayakarta
Jawi Jangkep merupakan setelan baju adat Jawa yang dikhususkan untuk pria, di mana penggunaannya sama seperti kebaya yang harus dilapisi oleh kain jarik sebagai bawahannya.
Bukan hanya sekedar setelan, Jawi Jangkep juga mengandung makna bagi pemakainya. Kancing yang terdapat pada pakaian Jawi Jangkep memiliki makna bahwa segala tindakan yang akan kita lakukan harus diperhitungkan lebih cermat lagi.
Kain jarik biasa dipergunakan sebagai bawahan, baik untuk perempuan ataupun untuk laki-laki. Sebagai bawahan, maka penggunaanya cukup sederhana yaitu dengan cara dililitkan pada bagian pinggang.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.