KOMPAS.com – Berdasarkan energinya, reaksi dibagi menjadi reaksi endergonik dan reaksi eksergonik. Apa yang dimaksud dengan reaksi endergonik? Untuk mengetahuinya, simaklah penjelasan berikut!
Dilansir dari Biology Dictionary, reaksi endergonik adalah reaksi yang menyerap energi. Pada reaksi ini, perubahan total energi bebasnya adalah positif (ΔG positif).
Reaksi endergonik tidak terjadi secara spontan, namun memerlukan energi dari lingkungan untuk memulai reaksinya.
Baca juga: Ciri-ciri Reaksi Endoterm
Dilansir dari Khan Academy, dalam reaksi endergonik produk memiliki lebih banyak energi bebas daripada reaktan.
Dalam reaksi endergonik, ikatan kimia menyimpan energi reaksi sampai terputus dan melepaskan energi. Ikatan kimia baru yang dibentuk, biasanya lebih lemah daripada yang diputus.
Pembuatan molekul kompleks penyusun kehidupan adalah reaksi endergonik karena memerlukan energi. Misalnya, tubuh kita terbuat dari protein dan lemak.
Protein dan lemak penyusun tubuh harus dibuat dari molekul yang lebih sederhana seperti asam amino dan asam lemak.
Baca juga: Klasifikasi Asam Lemak berdasarkan Sumber Asalnya
Adapun, energi diperlukan untuk mengubah asam amino dan asam lemak tersebut menjadi protein dan lemak. Inilah yang dimaksud dengan reaksi endergonik.
Ada banyak sekali contoh reaksi endergonik, salah satunya adalah reaksi endoterm.
Dilansir dari Biology LibreTexts, pembentukan molekul kompleks dalam proses anabolik juga merupakan reaksi endergonik.
Sehingga, contoh reaksi endergonik adalah:
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.