Oleh: Yopi Nadia, Guru SDN 106/IX Muaro Sebapo, Provinsi Jambi
KOMPAS.com -Teori tumbukan adalah konsep yang diajukan secara terpisah oleh Max Trautz pada tahun 1916 dan William Lewis pada tahun 1918 untuk menjelaskan secara kualitatif bagaimana reaksi kimia terjadi dan bagaimana kecepatan reaksi dapat berubah dalam berbagai reaksi.
Teori tumbukan menyatakan bahwa ketika partikel-partikel reaktan yang cocok bertabrakan, hanya sebagian kecil dari tumbukan tersebut yang menghasilkan perubahan kimia yang nyata atau signifikan; perubahan ini disebut sebagai tabrakan yang berhasil.
Dalam tumbukan yang berhasil, energi yang cukup tersedia pada saat tumbukan, juga dikenal sebagai energi aktivasi, untuk memutuskan ikatan yang ada dan membentuk ikatan baru. Ini menghasilkan produk reaksi.
Dengan meningkatkan konsentrasi partikel reaktan atau meningkatkan suhu, jumlah tumbukan menjadi lebih banyak dan oleh karena itu tumbukan yang berhasil juga meningkat, yang pada akhirnya meningkatkan kecepatan reaksi.
Teori tumbukan erat kaitannya dengan kinetika kimia, di mana secara kualitatif menjelaskan bagaimana reaksi kimia terjadi dan bagaimana kecepatan reaksi berubah dalam berbagai reaksi.
Max Trautz dan William Lewis menemukan bahwa ketika partikel reaktan yang sesuai bertabrakan, hanya sebagian kecil dari tumbukan yang menghasilkan perubahan kimia yang nyata atau signifikan.
Perubahan ini disebut sebagai tabrakan yang berhasil. Konsep dasar ini menjadi dasar bagi pengembangan teori tumbukan.
Baca juga: Pengertian Pasang, dan Pengaruh Pasang Surut Air Laut dalam Fisika
Berikut dua tokoh pencetus teori tumbukan, yaitu:
Max Trautz adalah seorang apoteker Jerman. Dia sangat produktif dan menerbitkan lebih dari 190 publikasi ilmiah sebagian besar di bidang kinetika kimia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.