Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komarudin Watubun
Politisi

Komarudin Watubun, SH, MH adalah anggota Komisi II DPR RI; Ketua Pansus (Panitia Khusus) DPR RI Bidang RUU Otsus Papua (2021); pendiri Yayasan Lima Sila Indonesia (YLSI) dan StagingPoint.Com; penulis buku Maluku: Staging Point RI Abad 21 (2017).

Rawat Pancasila, Ideologi Hayat-Hidup

Kompas.com - 02/06/2023, 15:47 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

JADI berbicara tentang Pancasila di hadapan Tuan-tuan, saya mengemukakan intisari dari peradaban kami selama dua ribu tahun... Pancasila mempunyai arti universal dan dapat digunakan secara internasional,” kata Presiden Soekarno pada 30 September 1960 di depan Sidang Majelis Umum (MU) ke-15 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat (AS).

Soekarno berpidato di markas besar PBB, New York, AS dengan judul pidato ‘To Build the World A New”. Isi cuplikan pidato itu antara lain Indonesia memiliki Pancasila, ideologi sejak ratusan bahkan ribuan tahun. Soekarno mengkritik pandangan ahli matematika-fisika Bertrand Russel (1872-1970) asal Inggris, bahwa hanya ada dua ideologi dunia abad 20, yakni liberalisme vs komunisme.

Tahun 1960 itu pula, sosiolog asal Universitas Harvard (AS), Daniel Bell, merilis buku The End of Ideology. Bahwa era ideologi humanisme asal abad 19 dan awal abad 20 telah redup.

Faktor pemicunya ialah lahirnya era baru: pergeseran dari manufaktur ke sektor-sektor jasa ekonomi, peran sentral dari industri-industri berbasis sains baru seperti revolusi teknologi informasi, dan lahirnya elite baru teknokrat di berbagai negara (Bell, 1960, 2000).

Baca juga: Sejarah Perumusan dan Lahirnya Pancasila

Bell melihat ideologi, bukan cuma berisi Weltanschaung atau wawasan budaya-bangsa tentang tata-dunia, tetapi juga suatu fondasi-keyakinan (belief-system), hasrat, dan seluruh pola hidup berbasis sejarah suatu masyarakat; ideologi sebagai doktrin politik berisiko digerus oleh revolusi ilmu-pengetahuan dan teknologi.

Bell juga melihat bahwa negara-kesejahteraan memupuskan perkiraan ekonom-sosiolog Karl Heinrich Marx (5 Mei 1818 – 14 Maret 1883) asal Jerman tentang risiko konflik-konflik antara pemilik modal dan pekerja. Begitu kira-kira Bell tafsir risiko redupnya ideologi demokrasi-liberalisme AS tahun 1950-an.

Jelang akhir abad 20, bubarnya imperium Uni Soviet tahun 1991 seolah-olah memperkuat tesis Bell (Summers, 2011). Begitu pula Profesor Gayil Talshir, Dr Mathew Humphrey, dan Dr Michael Freeden merilis buku Taking Ideology Seriously: 21st Century Reconfigurations (2018).

Abad 21 mengantar dunia ke zaman baru yakni era pasca-ideologi antara lain rapuhnya sosialisme dalam tata-kelola negara dan tata-dunia kini. Begitu kata Talshir et al (2018).

Sejak akhir abad 20, posisi dan peran negara-bangsa sebagai pembentuk proses ekonomi dan politik, dan jangkar identitas budaya semakin digerus oleh organisasi dan proses di dalam dan di luar batas-batasnya. Peran negara-bangsa digerus oleh jaringan global ideologi neo-liberalisme melalui kebijakan-kebijakan debirokratisasi, privatisasi, dan deregulasi. Begitu pula ideologi negara-bangsa.

Jessop (1994, 2002) menyebut contoh pengaruh jaringan ideologi neolib antara lain pergeseran dari konsep dan filosofi government (pemerintahan) negara ke konsep dan kebijakan tata-kelola (governance) dari jaringan ideologi neo-lib global. Ini contoh proses de-statisation atau proses denasionalisasi negara-bangsa dan ideologinya serta internasionalisasi para pemangku kepentingan dalam berbagai kebijakan negara-bangsa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

3 Contoh Legenda dan Terjemahannya

3 Contoh Legenda dan Terjemahannya

Skola
3 Contoh Fabel dan Terjemahannya

3 Contoh Fabel dan Terjemahannya

Skola
Pokok Kajian Sosiologi Menurut Peter L. Berger

Pokok Kajian Sosiologi Menurut Peter L. Berger

Skola
Bagaimana Penulisan RT dan RW yang Benar?

Bagaimana Penulisan RT dan RW yang Benar?

Skola
Manfaat Tape Singkong dan Cara Fermentasinya

Manfaat Tape Singkong dan Cara Fermentasinya

Skola
10 Bentuk Cyber Crime

10 Bentuk Cyber Crime

Skola
Pengertian Routing, Jenis, Fungsi, dan Cara Kerjanya

Pengertian Routing, Jenis, Fungsi, dan Cara Kerjanya

Skola
Pengertian Topologi Jaringan Komputer: Manfaat dan Tipenya

Pengertian Topologi Jaringan Komputer: Manfaat dan Tipenya

Skola
Contoh-contoh Perubahan Fisika dan Kimia beserta Penjelasannya

Contoh-contoh Perubahan Fisika dan Kimia beserta Penjelasannya

Skola
Mengenal Tari Pendet Berasal dari Daerah Bali

Mengenal Tari Pendet Berasal dari Daerah Bali

Skola
Pengertian Bunyi Kuat dan Lemah: Perbedaan serta Contohnya

Pengertian Bunyi Kuat dan Lemah: Perbedaan serta Contohnya

Skola
Pengertian Tangga Nada Mayor: Ciri-ciri, Susunan, dan Contoh Lagunya

Pengertian Tangga Nada Mayor: Ciri-ciri, Susunan, dan Contoh Lagunya

Skola
Keunikan Lagu Daerah dan Contohnya

Keunikan Lagu Daerah dan Contohnya

Skola
9 Jenis Senam Lantai

9 Jenis Senam Lantai

Skola
25 Peribahasa Bahasa Sunda dan Artinya

25 Peribahasa Bahasa Sunda dan Artinya

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com