Oleh: Rina Kastori, Guru SMP Negeri 7 Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS.com - Dikutip dari buku Wirtchaft und Gesellschaft (1922) oleh Max Weber, kekuasaan adalah kemampuan dalam suatu hubungan sosial, melaksanakan kemampuan sendiri sekalipun mengalami perlawanan dan apapun dasar kemampuan tersebut.
Max Weber menyatakan bahwa kekuasaan sebagai peluang bagi seseorang maupun kelompok untuk memberikan kesadaran terhadap masyarakat akan kemauannya sendiri sekaligus mampu diterapkan terhadap tindakan perlawanan dari orang maupun golongan tertentu.
Baca juga: Kekuasaan dan Wewenang dalam Manajemen
Kekuasaan di dalam masyarakat, biasanya pelaksanaannya dijalankan melalui saluran-saluran tertentu. Max Weber membaginya menjadi lima, yaitu:
Saluran militer merupakan saluran yang paling sering dipergunakan para penguasa di dalam mempertahan kekuasaannya.
Dengan saluran militer pera pengausan bisa melakukan paksaan serta kekuatan militer di dalam melaksanakan kekuasaannya.
Tujuan utama adalah untuk menimbulkan rasa takut dalam diri masyarakat, sehingga mereka tunduk kepada kemauan penguasa atau sekelompok orang yang dianggap sebagai penguasa.
Keperluan tersebut, seringkali dibentuk organisasi-organisasi atau pasukan- pasukan khusus yang bertindak sebagai dinas rahasia. Hal ini banyak dijumpai pada Negara-negara otoriter.
Melalui saluran ekonomi, penguasa berusaha untuk menguasai kehidupan masyarakat.
Dengan cara menguasai ekonomi serta kehidupan rakyat tersebut, penguasa melaksanakan peraturan-peraturannya serta akan menyalurkan perintah-perintahnya dengan melaksanakan saksi-saksi yang tertentu.
Baca juga: Peraturan Pelaksanaan Kekuasaan, Tugas, dan Wewenang Lembaga Negara
Melalui saluran politik, penguasa dan pemerintah berusaha untuk membuat peraturan-peraturan yang harus ditaati oleh masyarakatnya.
Caranya antara lain, dengan meyakinkan atau memaksa masyarakat untuk mentaati peraturan-peraturan yang telah dibuat oleh badan-badan yang berwenang dan yang sah.
Sebuah tradisi dapat menjadi saluran kekuasaan yang paling sering digunakan dan paling disukai oleh penguasa.
Melalui tradisi, pemegang kekuasaan dapat mempertahankan serta memperlancar kekuasaannya.
Saluran tradisi dalam memperlancar kekuasaan dipergunakan para penguasa dengan cara menguji tradisi pemegang kekuasaan dengan tradisi yang dikenal dalam masyarakat, yang sudah meresap di dalam jiwa masyarakat yang bersangkutan.