Oleh: Rina Kastori, Guru SMP Negeri 7 Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS.com - Prestasi belajar adalah bukti keberhasilan atau potensi maksimal yang telah dicapai oleh seseorang setelah melaksanakan usaha-usaha belajar.
Keberhasilan dalam proses belajar tersebut, biasanya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan guru.
Prestasi belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik yang berasal dari dirinya maupun dari luar diri seseorang.
Sejatinya, prestasi belajar yang dicapai siswa berasal dari hasil interaksi berbagai faktor, sehingga perlu diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar agar bisa membantu untuk mencapai hasil yang optimal.
Baca juga: Pengertian Prestasi Belajar Menurut Ahli
Dilansir dari buku Peningkatan dan Pengembangan Prestasi Belajar Peserta Didik (2022) karya Abduloh dan teman-teman, berikut faktor yang memengaruhi prestasi belajar, yaitu:
Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri. Terdiri dari:
Yang termasuk faktor lingkungan, di antaranya:
Faktor instrumental adalah seperangkat kelengkapan dalam berbagai bentuk untuk mencapai tujuan, meliputi:
Baca juga: Pengertian dan Manfaat Penilaian Prestasi Karyawan
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri, meliputi:
Aspek fisiologis diakui memengaruhi pengelolaan kelas. Pengajaran klasikal harus memerhatikan postur tubuh anak dan jenis kelamin anak untuk menghindari pikiran emosional yang cenderung tak terkendali.
Kondisi fisiologis terdiri dari:
Baca juga: Contoh Bentuk Prestasi Diri bagi Keunggulan Bangsa
Faktor psikologis terdiri dari:
Minat merupakan suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh.
Pada dasarnya, minat berhubungan dengan diri sendiri dan faktor luar. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut maka semakin besar minat.
Di antara kecerdasan dengan umur memiliki hubungan yang sangat erat. Suatu perkembangan seseorang dari yang konkrit ke abstrak tidak dapat dipisahkan dari perkembangan intelegensinya. Semakin meningkat umur seseorang, semakin abstrak cara berpikirnya.
Bakat diakui sebagai kemampuan bawaan yang merupakan potensi yang harus dikembangkan. Ketika bakat tidak dilatih dengan lingkungan maka akan terpendam. Sehingga perlu adanya latihan, pengetahuan, pengalaman, dan dorongan agar bakat terwujud dan memungkinkan seseorang untuk mencapai prestasi.
Kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Dalam hal ini, banyak bakat yang terkadang tidak berkembang karena tidak mendapatkan motivasi yang tepat.
Baca juga: Pentingnya Prestasi Diri bagi Keunggulan Bangsa Indonesia
Suka baca tulisan-tulisan seperti ini? Bantu kami meningkatkan kualitas dengan mengisi survei Manfaat Kolom Skola
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.