KOMPAS.com - Puisi Sagu Ambon menjadi salah satu karya sastra ternama milik W.S. Rendra, seorang penyair asal Indonesia.
Secara garis besar, makna puisi Sagu Ambon adalah kerinduan sang penyair terhadap suasana dan lingkungan yang damai.
Berikut isi dan makna puisi Sagu Ambon:
Dikutip dari buku Puisi untuk Reformasi (2014) oleh Kurnia Jr, berikut isi puisi Sagu Ambon karya W.S. Rendra:
Ombak beralun, o, mamae
Pohon-pohon pala di bukit sakit
Burung-burung nuri menjerit
Daripada membakar masjid
Daripada membakar gereja
Lebih baik kita bakar sagu saja.
Pohon-pohon kelapa berdansa
Gitar dan tifa
Dan suaraku yang merdu
O, ikan
O, taman karang yang bercahaya
O, saudara-saudaraku,
Lihat, mama kita berjongkok di depan kota yang terbakar.
Baca juga: Makna Puisi Perempuan yang Tergusur Karya W.S Rendra
Tanpa kusadari
Laguku jadi sedih, mamae.
Air mata kita menjadi tinta sejarah yang kejam.
Laut sepi tanpa kapal layar.
Bumi meratap dan terluka
Di mana nyanyian anak-anak sekolah?
Di mana selendangmu, nonae?
Di dalam api unggun aku membakar sagu.
Aku lihat permusuhan antara saudara itu percuma,
Luka saudaraku, lukaku juga.
Dilansir dari jurnal Strata Norma Puisi-puisi W.S. Rendra dalam Kumpulan Puisi Dona untuk Anak Cucu sebagai Bahan Ajar Sastra di SMA dan Model Pembelajarannya (2017), karya Rustam Effendi, berikut makna puisi Sagu Ambon:
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.