DIALEKTIKA adalah istilah yang sumir. Ibarat belut, istilah ini tidak mudah untuk didefinisikan secara tuntas.
Sebuah kerumitan seringkali memunculkan anekdot. Berikut ini adalah anekdot-anekdot seputar dialektika.
Suatu ketika, seorang petani mendatangi seorang guru. Sang petani berkata kepada sang guru.
"Anda adalah orang pintar. Anda pasti dapat menjelaskan istilah dialektika.“
Baca juga: Teori Dialektika Relasional: Asumsi dan Elemen
Sang guru pun menggaruk-nggaruk kepalanya dan berkata, "Tidak mudah menjelaskan istilah dialektika. Akan tetapi, saya dapat menjelaskan dengan sebuah cerita. Tolang perhatikanlah dengan baik cerita saya!
Ada dua orang siswa. Sebut saja, namanya Tono dan Yanto. Tono adalah orang yang sangat memperhatikan penampilan dan selalu bercukur setiap hari. Wajahya selalu tampak bersih. Sedangkan Yanto adalah orang yang tidak mempedulikan penampilan sehingga jarang bercukur. Sudah tiga bulan Yanto tidak bercukur.
Seandainya saya menawarkan alat cukur kepada keduanya, siapakah kira-kira yang akan mengambilnya?”
Si petani menjawab, “Tentu saja Yanto karena dia sudah lama tidak bercukur.”
“Salah,” ucap sang guru. “Tonolah yang akan megambil alat cukur. Yanto tidak membutuhakn alat cukur karena dia tidak mempedulikan penampilannya.”
Sang guru pun bertanya sekali lagi. “Siapakah yang akan mengambil alat cukur?“
"Tono“ jawab sang petani.
"Salah," ucap sang guru. "Yantolah yang akan mangambil alat cukur karena dia sudah lama tidak bercukur."
Sang guru berkata kembali. "Anda tidak dapat menjawab pertanyaan saya. Saya akan bertanya sekali lagi, siapakah yang akan mengambil alat cukur?"
Dengan nada kesal, sang petani menjawab, "Yanto.... Saya hanya mengulangi apa yang Anda katakan sebelumnya.“
"Lagi-lagi Anda salah," kata sang guru. "Kedua-duanya akan mengambil alat cukur tersebut. Tono membutuhkan alat cukur karena dia sangat memperhatikan penampilan. Yanto membutuhkan alat cukur karena tiga bulan belum bercukur."
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.