Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/04/2023, 07:00 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri

Penulis

KOMPAS.com - Alat yang digunakan untuk mengukur tekanan udara disebut barometer. Alat ini lazim digunakan dalam peramalan cuaca.

Meski fungsi utamanya ialah mengukur tekanan udara, barometer juga banyak dipakai untuk mencari tahu ketinggian tempat dari permukaan laut.

Pengertian barometer

Dikutip dari buku Merkuri dan Keberadaannya (2020) oleh Abrar Muslim, barometer adalah alat pengukur tekanan udara terbuka.

Menurut bahannya, barometer dibedakan menjadi dua, yakni kering dan basah.

Barometer kering (aneroid) tidak berisi cairan, sedangkan barometer basah umumnya mengandung cairan merkuri.

Baca juga: Mitos Niels Bohr dan Barometer

Dilansir dari situs Encyclopaedia Britannica, barometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan atmosfer.

Dengan mengetahui besaran tekanan atmosfer di suatu wilayah, cuaca bisa diprediksi secara lebih akurat atau tepat.

Jika disimpulkan, barometer adalah alat pengukur tekanan udara atau atmosfer,

Cara kerja barometer

Membandingkan tekanan barometrik ambien yang diukur dengan beberapa barometerWikimedia Commons/Sch Membandingkan tekanan barometrik ambien yang diukur dengan beberapa barometer

Alat pengukur tekanan udara atau atmosfer ini, pertama kali ditemukan oleh Evangelista Torricelli pada 1643, ketika ia mempelajari karakteristik merkuri.

Dalam situs Byjus disebutkan bahwa cara kerja barometer basah, pada dasarnya bergantung pada penyeimbangan berat merkuri dalam tabung kaca.

Apabila berat merkuri kurang dari tekanan atmosfer, kadar merkuri akan menurun. Sebaliknya, jika melebihi tekanan atmosfer, kadarnya akan meningkat.

Naik turunnya merkuri diukur menggunakan skala inci yang tertera pada bagian tabungnya.

Baca juga: Tekanan Udara: Pengertian, Faktor yang Memengaruhi, dan Jenisnya

Dikutip dari situs National Geographic, barometer aneroid ditemukan beberapa ratus tahun kemudian, tepatnya pada 1844 oleh Lucien Vidi, seorang ilmuwan Perancis. 

Barometer aneroid memiliki ruang logam tertutup yang bisa mengembang dan berkontraksi sesuai tekanan atmosfernya.

Cara kerja barometer ini berbeda dengan barometer basah atau merkuri. Sebab, pergerakan barometer aneroid tidak tergantung pada cairan merkuri.

Jika tekanan udara meningkat, lonjakan grafik pada barometer kering akan terlihat. Begitu pula jika tekanan udara menurun.

Barometer jenis ini memiliki tampilan melingkar yang memperlihatkan tekanan atmosfer terkini pada sumbu vertikal, dan waktu pada sumbu horizontal.

Karena dianggap lebih mudah dan minim risiko, barometer arenoid perlahan-lahan menggantikan barometer basah.

Pada masa kini, ada pula barometer digital yang cara kerjanya dianggap lebih mudah, cepat, dan akurat ketimbang barometer arenoid atau merkuri.

Baca juga: Atmosfer: Pengertian, Fungsi, dan Jenis Kandungannya

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com