KOMPAS.com - Air tanah menjadi salah satu komponen peredaran air yang biasa dikenal sebagai siklus hidrologi.
Faktor penyebab berkurangnya air tanah yang paling terlihat adalah berkurangnya lahan resapan, karena digunakan sebagai daerah permukiman.
Pertumbuhan jumlah penduduk juga menjadi faktor berkurangnya air tanah. Sebab kebutuhan air masyarakat kian bertambah.
Masyarakat pada awalnya menggunakan air sungai untuk kebutuhan sehari-hari. Namun, karena air sungai mulai tercemar, masyarakat beralih pada air tanah.
Pengambilan air tanah yang berlebihan di daerah sekitar pantai, menyebabkan turunnya muka tanah saat air pasang.
Akibatnya air laut naik di kawasan sekitar pantai. Adapun pengaruh lain dari pengurangan air tanah, yaitu air tanah berubah menjadi air payau, karena tercampur oleh zat-zat air laut.
Baca juga: Air Tanah: Pengertian, Kandungan, dan Manfaatnya
Lantas, apa saja faktor-faktor yang menyebabkan berkurangnya air tanah?
Berikut penjelasannya yang dikutip dari buku Manajemen Bencana (2020) karya Rusnardi Rahmat Putra:
Lapisan tanah yang tipis dapat membuat air tanah menguap karena teriknya matahari.
Tanah yang kasar tidak mampu menyimpan cadangan air tanah terlalu lama. Sebab tanah ini memiliki rongga yang lebar, sehingga penguapan air tanah juga lebih cepat.
Air tanah berkurang karena iklim. Minimnya curah hujan menyebabkan air tanah tidak terisi kembali. Jika iklim kemarau lebih lama, air tanah akan berkurang secara drastis.
Tanaman bambu memiliki struktur yang rumit dan bisa menutupi lapisan atas tanah. Hal ini mengakibatkan air tidak bisa masuk ke dalam tanah.
Baca juga: Perbedaan Air Tanah dengan Air Permukaan
Salah satu penyebab berkurangnya air tanah adalah topografi suatu daerah. Biasanya dataran rendah memiliki banyak ketersediaan air dibanding dataran tinggi.
Bahkan, air hujan yang diserap oleh tanah akan mengalir dari wilayah yang tinggi, menuju wilayah yang rendah.
Referensi:
Purtanto, Thomas Triadi, Kristi Indra Kusuma. 2009. Permasalahan Air Tanah Pada Daerah Urban. Jurnal Teknik Vol. 30 No.1 (Diakses pada tanggal 6 April 2023).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.