KOMPAS.com - Wilayah fungsional adalah sebuah kawasan yang terintegrasi secara internal, di mana antardaerah saling berinteraksi satu sama lain.
Jika wilayah formal memperlihatkan adanya persamaan antardaerah, wilayah fungsional menunjukkan kekompakan fungsional.
Apa itu wilayah fungsional?
Menurut Yudi Antomi dalam buku Aktivitas Ekonomi dalam Perspektif Ruang dan Lingkungan (2021), wilayah fungsional adalah wilayah yang terbentuk akibat kegunaan atau fungsinya.
Pembentukan fungsi wilayah ini didasarkan pada aktivitas dan kebutuhan manusia, utamanya kegiatan ekonomi.
Bahkan terbentuknya wilayah fungsional sering kali mengabaikan potret keadaan alam dan lingkungan daerah tersebut.
Baca juga: 3 Contoh Wilayah Formal
Sementara itu, dikutip dari buku Pendidikan Kewarganegaraan (2020) oleh Damri dan Fauzi Eka Putra, berikut pengertian wilayah fungsional:
"Wilayah fungsional adalah wilayah yang memperlihatkan adanya kekompakan fungsional dan ketergantungan dalam kriteria tertentu."
Nama lain dari wilayah fungsional adalah wilayah nodal atai wilayah polarisasi. Biasanya terdiri dari unit-unit heterogen, seperti kota besar dan kota kecil.
Jika disimpulkan, wilayah fungsional adalah wilayah yang terbentuk karena adanya kesamaan fungsi dan ketergantungan antardaerah.
Dilansir dari buku Konsep Dasar IPS untuk SD/MI ( 2016) karya Yulia Siska, wilayah fungsional memiliki karakteristik berupa interaksi antarruang.
Seperti yang telah dijelaskan dalam bagian sebelumnya, wilayah nodal atau fungsional terbentuk karena kegunaan atau fungsinya.
Baca juga: Pengertian serta Perbedaan Wilayah Formal dan Fungsional
Oleh sebab itu, beberapa kawasan yang tergabung dalam wilayah fungsional pasti memiliki interaksi atau hubungan satu sama lain.
Berikut beberapa karakteristik wilayah fungsional: