KOMPAS.com - Simpati adalah faktor yang membuat seseorang atau sekelompok orang tertarik terhadap individu dan atau kelompok lainnya.
Dalam ilmu sosiologi, simpati menjadi salah satu faktor pendorong terjadinya interaksi sosial di masyarakat.
Tahukah kamu apa itu simpati?
Menurut Sriyana dalam buku Sosiologi Pedesaan (2022), perilaku simpati merupakan sikap di mana seseorang merasa tertarik pada pihak lain.
Tidak hanya rasa ketertarikan saja, biasanya simpati turut memunculkan keadaan di mana individu seolah-olah merasakan apa yang dialami orang lain.
Baca juga: Bedanya Simpati dan Empati
Dikutip dari buku Pengantar Ringkas Sosiologi (2020) karya Elly M. Setiadi, perilaku simpati bukan berasal dari pemikiran logis, melainkan dari penilaian perasaan.
Jadi, ketika individu atau kelompok tertarik dengan pihak lain, itu bukan karena pemikiran logis, melainkan karena perasaan semata.
Berdasarkan penjelasan di atas, kita bisa menyimpulkan bahwa simpati adalah proses dan perilaku di mana seseorang tertarik, bahkan ikut merasakan apa yang dialami pihak lain.
Dilansir dari buku Pengantar Sosiologi (2020) oleh Trisni Andayani dkk, perasaan simpati bisa disampaikan kepada seseorang, sekelompok orang, atau lembaga formal pada waktu tertentu.
Salah satu contoh perilaku simpati adalah momen di mana seluruh warga Indonesia bersimpati ketika KRI Nanggala-402 dinyatakan tenggelam.
Berikut dua contoh perilaku simpati lainnya:
Baca juga: Perbedaan Toleransi dan Simpati
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.