KOMPAS.com - Sajak Tafsir merupakan salah satu contoh puisi kontemporer karya penyair ternama Indonesia, Sapardi Djoko Damono.
Yang dimaksud puisi kontemporer adalah puisi yang tidak terikat aturan baku, seperti halnya dalam puisi lama.
Puisi kontemporer milik Sapardi ini dibagi menjadi enam bagian. Mulai dari Sajak Tafsir '1' hingga Sajak Tafsir '6'.
Dalam artikel ini, yang dibahas lebih mendalam hanya Sajak Tafsir '1'.
Bagaimana isi dan makna Sajak Tafsir '1' karya Sapardi Djoko Damono?
Baca juga: 7 Puisi Sapardi Djoko Damono yang Paling Dikenal
Dikutip dari buku Melipat Jarak (2015) karya Sapardi Djoko Damono, berikut isi puisi Sajak Tafsir '1':
/1/
Siapa gerangan berani menafsirkanku
sebagai awan yang menjadi merah ketika senja?
Aku batu. Kota boleh mengembara ke langit
dan laut, aku tetap saja di sini.
Siapa tahu untuk selamanya.
Dan tidak boleh tidur,
meskipun kadang-kadang memahami
diri sendiri sebagai telur.
Tidak boleh menghardik pohon
yang malam-malam mengirimkan karbon.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.