KOMPAS.com – Aktivitas penggunaan ilmu pengetahuan untuk mengolah pangan disebut teknologi pangan.
Tahukah kamu, apa itu teknologi pangan?
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), teknologi merupakan metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis.
Dapat juga diartikan sebagai pengetahuan terapan, metode bersistem untuk merencanakan, menggunakan, dan menilai seluruh kegiatan pengajaran dan pembelajaran dengan memperhatikan.
Baik sumber teknis maupun manusia dan interaksi antara keduanya, sehingga mendapatkan bentuk pendidikan yang lebih efektif.
Sementara pangan diartikan sebagai olahan makanan jadi yang diolah untuk diperdagangkan.
Baca juga: Teknologi yang Menggunakan Hukum Archimedes
Dilansir dari situs Ma’soem University, secara teori teknologi pangan adalah suatu disiplin ilmu yang mengimplementasikan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan bahan pangan, baik sesudah proses maupun pasca panen dengan menggunakan teknologi yang benar dan akurat.
Teknologi pangan juga dapat didefinisikan sebagai proses pengemasan, penyimpanan, pengawetan, dan banyak lainnya.
Sejarah awal dari teknologi pangan dimulai ketika bahan makanan dikalengkan.
Bahan pangan yang dikalengkan pertama kali dilakukan oleh Nicolas Appert tanpa mengaplikasikan ilmu pengetahuan terkait pangan.
Baca juga: Dampak Kemajuan Teknologi di Bidang Sosial dan Budaya
Pengaplikasian teknologi pangan berdasarkan ilmu pengetahuan pertama kali dilakukan oleh Louis Pasteur untuk mencegah kerusakan pangan akibat mikroba.
Pasteur menemukan sebuah proses yang disebut pasteurisasi yang merupakan pemanasan susu untuk membunuh mikroba di dalamnya.
Manfaat mempelajari teknologi pangan, yaitu:
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.