Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Koersi: Pengertian dan Ciri-cirinya

Kompas.com - 23/03/2023, 07:00 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri

Penulis

KOMPAS.com - Konflik yang diselesaikan dengan paksaan dari pihak yang berkuasa dinamakan koersi.

Cara penyelesaian konflik ini sering kali menggunakan ancaman, intimidasi, maupun tindakan yang dapat memberi pengaruh negatif.

Apa itu koersi?

Pengertian koersi

Menurut Amran Suadi dalam buku Sosiologi Hukum (2018), koersi adalah akomodasi yang dilaksanakan dengan adanya paksaan.

Koersi adalah bentuk akomodasi yang berlangsung ketika salah satu pihak yang bertikai berada dalam keadaan lemah.

Baca juga: Akomodasi: Pengertian dan Tujuannya

Dikutip dari buku Pemimpin dan Kepemimpinan (2022) karya Pether Sobian, pelaksanaan koersi sering mejadikan paksaan dan tekanan sebagai salah satu caranya.

Sehingga timbul paksaan fisik maupun nonfisik pada salah satu pihak. Contohnya hukuman penjara, hukuman mati, serta ancaman pembunuhan.

Jika disimpulkan, koersi adalah bentuk akomodasi yang terjadi ketika salah satu pihak mengancam atau memaksa pihak lainnya.

Ciri-ciri koersi

Meski ciri utama koersi adalah adanya pemaksaan atau ancaman, tahapan koersi biasanya diawali dari munculnya keinginan untuk melakukan akomodasi.

Setelah itu, dipilihlah bentuk alternatif penyelesaian masalah. Dalam hal ini, beberapa pihak akan memilih koersi sebagai metodenya.

Baca juga: Definisi Konflik Menurut Para Ahli

Dilansir dari situs SRD Law Notes, berikut beberapa ciri koersi:

  • Adanya pemaksaan atau pengancaman

Salah ciri koersi yang paling kentara adalah adanya pemaksaan atau pengancaman, baik fisik maupun non-fisik.

  • Penahanan atau pengancaman tidak sah

Sebagai salah satu cara penyelesaian konflik, sering kali ancaman dan paksaan tidak dilakukan secara sah atau bertentangan dengan peraturan hukum.

  • Melibatkan kedua belah pihak

Ciri-ciri koersi yang berikutnya adalah melibatkan kedua belah pihak yang berseteru atau bermasalah. Tujuannya pun untuk menyelesaikan konflik.

  • Ada pihak yang tertindas atau lebih lemah

Ciri-ciri koersi yang terakhir, yakni munculnya pihak yang tertindas atau lebih lemah. Pihak inilah yang paling banyak dirugikan, karena mendapat ancaman atau paksaan.

Baca juga: Dampak Positif dan Negatif Konflik dalam Kehidupan Sosial

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com