KOMPAS.com - Dalam bahasa Indonesia, ada kata baku dan tidak baku. Keduanya sering digunakan sesuai konteks dan situasi yang berlaku.
Menurut Nanda Saputra dan Nurul Aida dalam buku Teori dan Aplikasi Bahasa Indonesia (2020), kata baku adalah jenis kata yang sesuai kaidah bahasa baku.
Atau dengan kata lain, kata baku adalah kata yang sudah benar menurut aturan atau ejaan kaidah Bahasa Indonesia, dalam hal ini KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia).
Kebalikan dari kata baku adalah kata tidak baku. Merupakan jenis kata yang tidak sesuai aturan atau ejaan Bahasa Indonesia.
Jika kata baku lebih banyak digunakan dalam konteks dan situasi formal, kata tidak baku lazim dipakai dalam situasi nonformal.
Salah satu contoh kata dalam bahasa Indonesia yang sering dipertanyakan bentuk bakunya adalah November dan Nopember.
Baca juga: Provinsi atau Propinsi, Mana Penulisan yang Baku?
Mana yang benar? November atau nopember?
Cara utama yang bisa digunakan untuk mengetahui bentuk baku atau tidaknya dari sebuah kata, yakni dengan menelusurinya dalam KBBI.
Dilansir dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), November adalah kata baku dari nopember. Tidak ada arti kata nopember dalam KBBI.
Sebaliknya, jika kita menelusuri kata November dalam KBBI, akan muncul pengertiannya. Adapun arti November adalah bulan ke-11 tarikh Masehi (30 hari).
Dengan demikian, penulisan yang baku menurut KBBI adalah November.
Baca juga: Ijin atau Izin, Mana yang Baku?
Munculnya bentuk baku dan tidak baku ini, kemungkinan disebabkan oleh lidah orang Indonesia yang lebih mudah menyebutkan huruf "p" ketimbang "v".
Walau begitu, baik kata nopember, masih bisa dipakai dalam situasi informal. Apabila dalam situasi formal, gunakanlah kata November.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.