KOMPAS.com - Puisi "Akulah Si Telaga" merupakan salah satu karya ternama milik Sapardi Djoko Damono, seorang penyair asal Indonesia.
Selain "Akulah Si Telaga", beberapa karya lainnya yang terkenal adalah "Duka-Mu Abadi", "Perahu Kertas", "Hujan Bulan Juni", dan "Mata Jendela".
Bagaimanakah isi, makna, dan amanat puisi "Akulah Si Telaga"?
Dikutip dari buku Teknik Membaca (2022) oleh Nurhadi, berikut isi puisi "Akulah Si Telaga":
Akulah si telaga, berlayar di atasnya;
Berlayarlah menyibakkan riak-riak kecil yang
Menggerakkan bunga-bunga padma;
Berlayarlah sambil memandang harumnya cahaya;
Sesampai di sana, tinggalkan begitu saja;
Perahumu biar aku yang menjaganya
Baca juga: Makna Puisi Aku Ingin Karya Sapardi Djoko Damono
Dilansir dari jurnal Kajian Unsur Bahasa Majas Personifikasi di dalam Puisi "Akulah Si Telaga" Karya Sapardi Djoko Damono (2020), oleh Agung Maulana, puisi "Akulah Si Telaga" memakai majas personifikasi.
Adapun yang dimaksud majas personifikasi adalah gaya bahasa yang memperlakukan benda mati atau binatang layaknya manusia.
Salah satu contoh penggunaan majas personifikasi dalam puisi tersebut adalah kata "telaga". Kata ini merupakan benda mati dan sebutan lain untuk danau.
Namun, dalam puisi tersebut, telaga digambarkan sebagai seorang tokoh. Sehingga seolah-olah telaga merupakan tokoh "aku" yang bernyawa.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.