KOMPAS.com – Asap knalpot kendaraan mengesmisikan berbagai gas yang dapat mencemari lingkungan. Gas pencemaran yang dihasilkan dari asap knalpot adalah:
Baca juga: Jenis-Jenis Polutan Kendaraan dan Dampaknya
Knalpot motor yang menggunakan bahan bakar fosil menghasilkan karbon dioksida dalam jumlah besar.
Adapun, karbon dioksida adalah gas rumah kaca yang mencemari udara dan menyebabkan pemanasan global.
Dilansir dar NASA Global Climate Change, karbon monoksida (CO) terbentuk setiap kali bahan bakar berbasis karbon (batu bara, minyak, gas alam, dan kayu dibakar).
Artinya, asap knalpot kendaraan yang menggunakan bahan bakar minyak berupa bensin juga menghasilkan karbon monoksida.
Baca juga: Mengapa Penggunaan Bahan Bakar Fosil Menyebabkan Pemanasan Global?
Karbon monoksida adalah gas pencemar yang beracun karena dapat menghambat pengikatan oksigen oleh tubuh dan membantuk ozon troposfer yang berbahaya.
Gas pencemaran yang dihasilkan dari asap knalpot selanjutnya adalah senyawa organik mudah menguap.
Dilansir dari U.S. Environmental Protection Agency, senyawa organik mudah menguap adalah senyawa bertekanan uap tinggi dan kelarutan air rendah yang menjadi komponen bahan bakar minyak bumi.
Ketika bahan bakar minyak bumi digunakan, knalpot akan mengemisikan senyawa organik mudah menguap dalam bentuk gas.
Baca juga: Dampak Pembakaran Bahan Bakar Fosil
Senyawa organik mudah menguap dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan dan bersifat karsinogen atau menyebabkan kanker.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.