Apa yang Dimaksud dengan Power-on Self Test (POST)

KOMPAS.com – Dalam proses awal menyalakan komputer, ada proses yang dinamakan dengan POST atau kepanjangan dari Power-on Self Test. Apa yang dimaksud dengan POST? Untuk mengetahuinya, simaklah penjelasan di bawah ini!

Pengertian Power-on Self Test (POST)

Dilansir dari Lifewire, Power-on Self Test (POST) adalah rangkaian tes diagnostik awal yang dilakukan oleh komputer tepat setelah dinyalakan untuk memeriksa masalah terkait dengan perangkat keras.

POST dijalankan oleh BIOS tepat setelah komputer dinyalakan dan tidak berada dalam sistem operasi.

Sederhananya, POST dilakukan untuk mengecek keadaan perangkat keras (hardware) sebelum sistem operasi dinyalakan.

Baca juga: Perangkat Keras: Pengertian, Jenis, Fungsi, dan Contohya

Dilansir dari GeeksforGeeks, pengecekan dilakukan kepada:

• Elemen perangkat keras seperti prosesor, perangkat penyimpanan, dan memori
• Perangkat sistem dasar seperti keyboard, monitor, dan perangkat peripheral lainnya
• Register CPU
• DMA (Direct Memory Access)
• Timer
• Pengontrol interupsi

Jika semua pengecekan memberikan hasil bahwa semua perangkat dalam keadaan baik, maka proses booting dapat dilakukan.

Baca juga: 5 Komponen dari Sistem Perangkat Keras Komputer

Kesalahan selama Power-on Self Test (POST)

Power-on Self Test (POST) tidak selalu memberikan hasil baik, tetapi juga ada banyak kesalahan yang dapat terjadi.

Dilansir dari Techopedia, BIOS akan mengeluarkan pesan kesalahan jika perangkat keras tidak berfungsi dengan baik atau tidak teridentifikasi.

Pesan kesalahan dapat berupa teks pada layar dan serangkaian bunyi berkode seperti bip. Contoh kesalahan pada Power-on Self Test (POST) adalah:

• Motherboard komputer mati.
• Kesalahan pengaturan waktu.
• Prosesor tidak dapat digunakan.
• Tidak ada hard drive yang cocok untuk menjalankan sistem operasi.
• Motherboard tidak dapat mendeteksi Random Access Memory (RAM).

Baca juga: Sistem Operasi Komputer: Pengertian, Fungsi, Jenis, Cara Kerja, dan Contohnya

Jika kesalahan tersebut terjadi, proses booting dapat terhenti. Di mana booting tidak dapat dimulai kembali jika masalah tersebut belum diperbaiki.