Oleh: Rina Kastori, Guru SMP Negeri 7 Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS.com - Faktor pendorong dan penghambat kerja sama negara-negara ASEAN tentu akan memengaruhi interaksi atau hubungan.
Hubungan antarnegara ASEAN akan muncul ketika ada berbagai kebutuhan yang berbeda-beda. Kebutuhan ekonomi, politik, sosial, dan lain-lain menuntut negara untuk terus beroeran aktif dalam melakukan kerja sama dengan negara lain.
ASEAN menjadi salah satu organisasi internasionak yang bersifat region. Kerja sama yang dilakukan antarnegara anggota ASEAN adalah untuk menjalin kesepakatan.
Berbagai faktor pendorong dan penghambat menjadi alasan dan penentu interaksi antarnegara di ASEAN. Berikut penjelasannya:
Baca juga: 6 Contoh Kerja Sama ASEAN di Bidang Industri
Ada dua faktor pendorong terbentuknya kerja sama atau interaksi anggota-anggota ASEAN, yaitu:
Kesamaan sumber daya alam beberapa negara dapat mendorong terbentuknya kerja sama. Sebagai contoh, beberapa negara penghasil minyak bumi membentuk suatu kerja sama yang diberi nama OPEC (Organization of Petroleum Exporting Countries).
Perbedaan sumber daya pangan di setiap negara ASEAN juga melahirkan kerja sama. Indonesia mengekspor hasil pertanian ke Singapura. Indonesia juga mengimpor beras dari Myanmar dan Thailand untuk memenuhi kebutuhannya.
Karena kesamaan letak geografis, beberapa negara di suatu kawasan pada umumnya mengadakan kerja sama untuk menjaga stabilitas dan keamanan negara.
Contoh: negara-negara yang terletak di wilayah Asia Tenggara membentuk kerja sama melalui organisasi ASEAN.
Baca juga: Contoh Barang atau Komoditas Ekspor Indonesia ke Negara ASEAN
Beberapa faktor penghambat kerja sama di kawasan ASEAN antara lain:
Faktanya, saat ini hampir tidak ada negara ASEAN yang menutup diri dari kerja sama antarnegara ASEAN.
Kondisi konflik dan peperangan yang terjadi di dalam negeri maupun antara negara mengganggu stabilitas negaranya sehingga akan menghambat kerja sama.
Suatu negara yang menerapkan kebijakan yang bertujuan melindungi kepentingan dalam negeri dan meningkatkan daya saing. Misalnya, tidak menerima impor hasil pertanian karena dapat memengaruhi kondisi pendapatan hasil pertanian di dalam negerinya.
Dampak kebijakan ini juga dapat memengaruhi hubungan antarnegara sehingga menghambat kerja sama yang harmonis.
Kerja sama dibutuhkan bagi perkembangan dan masa depan negara di dunia. Akan tetapi, dalam kerja sama antarnegara, tiap-tiap negara memiliki kepentingan yang berbeda. Perbedaan ini dapat menghambat kerja sama yang harmonis.
Baca juga: Bentuk Kerja Sama ASEAN di Bidang Pendidikan dan Budaya
Suka baca tulisan-tulisan seperti ini? Bantu kami meningkatkan kualitas dengan mengisi survei Manfaat Kolom Skola
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.