KOMPAS.com - Komunikasi langsung lazim digunakan dalam interaksi keluarga, pertemanan, hingga pengajaran.
Berkebalikan dengan komunikasi tidak langsung, jenis komunikasi ini memungkinkan komunikator (pemberi pesan) dan komunikan (penerima pesan) untuk bertatap muka.
Menurut Anton Tan dalam buku Psikologi Penjualan (2011), komunikasi langsung adalah komunikasi yang diucapkan langsung, terbuka, dan apa adanya.
Jenis komunikasi ini langsung to the point pada inti atau pokok pembicaraan yang ingin dituju komunikator.
Baca juga: Pengertian Endcoding dan Decoding dalam Komunikasi
Dikutip dari buku Iklim Komunikasi Organisasi Kantor Pelayanan Publik (2022) oleh Andi Asy'hary J dkk, berikut pengertian komunikasi langsung:
"Komunikasi langsung adalah proses komunikasi di mana komunikator menyampaikan pesannya secara langsung dan tatap muka kepada komunikan."
Karena bersifat tatap muka, proses komunikasi ini tidak menggunakan media perantara, seperti SMS, email, atau alat komunikasi lainnya.
Pada satu sisi, komunikasi langsung dipandang lebih efektif. Karena komunikator bisa melihat gerak-gerik dan ekspresi komunikan.
Namun, di sisi lainnya, komunikasi ini juga kadang terhambat. Disebabkan oleh perbedaan persepsi dan miskomunikasi.
Proses komunikasi langsung biasa dilakukan ketika komunikator dan komunikan berada di ruang dan waktu yang sama.
Baca juga: Apa itu Model Komunikasi Satu Tahap?
Berikut beberapa contoh komunikasi langsung:
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.