Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenis-jenis Homo Erectus di Indonesia

Kompas.com - 03/12/2022, 10:00 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri

Penulis

KOMPAS.comHomo erectus (H. erectus) diperkirakan hidup sekitar 1,9 juta tahun yang lalu, berdekatan dengan Zaman Pleistosen.

Kemungkinan besar manusia purba ini berasal dari Benua Afrika, meski ada kemungkinan juga mereka datang dari Eurasia.

Dilansir dari situs Encyclopaedia BritannicaHomo erectus adalah manusia bertubuh sedang yang berjalan tegak.

Bentuk tempurung otaknya kecil, dahinya agak turun ke bawah, sementara hidung dan rahangnya lebih lebar.

Jika dibandingkan dengan manusia modern (Homo sapiens), ukuran otak Homo erectus lebih kecil, namun giginya berukuran lebih besar.

Baca juga: Manusia Purba di Asia

Tipe Homo erectus di Indonesia

Dalam situs Forum Arkeologi Kemdikbud, disebutkan bahwa penemuan fosil Homo erectus di Indonesia terkonsentrasi di wilayah Jawa.

Sebagai negara dengan jejak peninggalan fosil terlengkap di dunia, hampir 65 persen fosil manusia purba bisa dijumpai di Indonesia, terutama Situs Sangiran.

Agar lebih memahaminya, berikut jenis-jenis Homo erectus di Indonesia, dikutip dari laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud):

  • Homo erectus progresif

Adalah jenis H. erectus yang paling maju. Volume otaknya diperkirakan mencapai 1.100 cc, dengan bentuk atap tengkoraknya yang lebih tinggi dan bundar.

Tipe Homo erectus ini banyak ditemukan di wilayah endapan aluvial, seperti Ngandong (Blora), Selopuro (Ngawi), dan Sambungmacan (Sragen).

Baca juga: Jenis Manusia Purba yang Ditemukan di Indonesia

  • Homo erectus tipik

Adalah jenis H. erectus yang paling banyak ditemukan di Indonesia. Konstruksi tengkoraknya lebih ramping dengan dahi yang landai dan agak tonggos.

Berbeda dengan Homo erectus progresif, kapasitas otak jenis manusia purba ini berkisar 1.000 cc.

Jenis Homo erectus ini banyak ditemukan di Sangiran, Trinil (Ngawi), Kedungbrubus (Madiun), Patiayam (Kudus), dan Semedo (Tegal).

  • Homo erectus Arkaik

Merupakan tipe Homo erectus yang paling tua. Bentuk tubuhnya kekar dan volume otaknya sekitar 870 cc.

Jenis Homo erectus ini banyak ditemukan di lapisan lepung hitam Formasi Pucangan, grezbank Sangiran, dan pasir vulkanik di utara Perning (Mojokerto).

Baca juga: Mengapa Manusia Purba Banyak Tinggal di Tepi Sungai?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengenal 5 Bahaya Penyalahgunan Narkoba

Mengenal 5 Bahaya Penyalahgunan Narkoba

Skola
Isi Serat Wulangreh Pupuh Dhandhanggula

Isi Serat Wulangreh Pupuh Dhandhanggula

Skola
30 Contoh Penggunaan Gerund dalam Kalimat Bahasa Inggris

30 Contoh Penggunaan Gerund dalam Kalimat Bahasa Inggris

Skola
Makna Serat Wulangreh Pupuh Pangkur

Makna Serat Wulangreh Pupuh Pangkur

Skola
Jenis-jenis Kelompok Sosial Tidak Teratur

Jenis-jenis Kelompok Sosial Tidak Teratur

Skola
Serat Wulangreh Pupuh Megatruh

Serat Wulangreh Pupuh Megatruh

Skola
Pengertian Paguyuban beserta Jenis dan Contohnya

Pengertian Paguyuban beserta Jenis dan Contohnya

Skola
Fakta dari Serat Wulangreh

Fakta dari Serat Wulangreh

Skola
4 Faktor Pendorong Interaksi Sosial

4 Faktor Pendorong Interaksi Sosial

Skola
8 Nama Ibu Kota Negara Bagian di Australia

8 Nama Ibu Kota Negara Bagian di Australia

Skola
4 Ciri Negara yang Menganut Asas Kedaulatan Rakyat

4 Ciri Negara yang Menganut Asas Kedaulatan Rakyat

Skola
Apa Itu Dampak Afektif, Kognitif, dan Konatif Komunikasi?

Apa Itu Dampak Afektif, Kognitif, dan Konatif Komunikasi?

Skola
Perbedaan Singkatan dan Akronim, Apa Sajakah Itu?

Perbedaan Singkatan dan Akronim, Apa Sajakah Itu?

Skola
7 Ciri-ciri yang Dimiliki Planet Mars

7 Ciri-ciri yang Dimiliki Planet Mars

Skola
Kelangkaan: Pengertian dan Contohnya

Kelangkaan: Pengertian dan Contohnya

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com