Oleh: Ani Rachman, Guru SDN No.111/IX Muhajirin, Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS.com - Lempar lembing adalah cabang olahraga atletik yang memusatkan pada kekuatan otot lengan untuk melempar lembing atau sejenis tombak.
Lembing itu terbuat dari material ringan berujung logam. Tujuan olahraga ini adalah melemparkan lembing sejauh mungkin.
Lempar lembing adalah nomor cabang olahraga atletik yang menggunakan tongkat berujung runcing untuk dilempar sejauh-jauhnya.
Lempar lembing termasuk salah satu olahraga cabang atletik lempar.
Istilah lempar lembing berasal dari dua kata, yakni lempar dan lembing. Kata lempar berarti membuang sejauh mungkin, sedangkan lembing adalah nama tongkat berujung runcing.
Olahraga lempar lembing bertujuan memperoleh jarak lemparan sejauh mungkin dan mendarat dengan sempurna.
Agar mendapat lemparan yang sempurna, para atlet harus memiliki kekuatan otot tangan, kaki, pinggul, serta memperhatikan kecepatan, teknik, dan kekuatan.
Baca juga: Tips dalam Melakukan Olahraga Lempar Lembing
Ada tiga teknik dasar dalam lempar lembing, yakni:
Ada tiga gaya pegangan lempar lembing yang berbeda, yakni gaya Amerika, Finlandia, dan gaya penjepit atau tang.
Merupakan teknik pegangan yang paling umum dan bisa kita lakukan.
Caranya, yakni memegang lembing dengan bagian tali di antara ibu jari dan jari telunjuk. Telapak tangan dan sisa jari lainnya menggenggam seperti biasa.
Hampir mirip seperti gaya Amerika, jari telunjuk diulur agak ke belakang untuk kontrol. Sementara untuk mencengkeram bagian tali, dilakukan dengan ibu jari dan jari tengah.
Disebut sebagai gaya tang. Karena lembing akan dijepit di antara jari telunjuk dan jari tengah. Sementara itu, ibu jari, jari manis, dan jari kelingking memegang lembing.
Dimulai dengan memegang lembing di atas bahu. Posisi siku harus mengarah ke depan. Kemudian arahkan ujung lembing ke area lemparan dengan kemiringan 40º.
Baca juga: Kesalahan Fatal dalam Olahraga Lempar Lembing dan Cara Memperbaikinya
Saat melakukan langkah pertama, posisikan pinggul kita tegak lurus dengan area target.
Umumnya, pemula akan mengambil 10 kali langkah lari sebelum melempar, sementara atlet mampu melakukan 13 hingga 18 kali langkah.
Selama berlari, pastikan untuk merpertahankan posisi lembing seperti gerakan awal.
Jika telah mencapai langkah terakhir, putar kaki yang berlawanan dengan tangan pemegang lembing, dan arahkan pinggul ke target.
Lakukan gerakan kaki menyilang, sambil menarik lembing ke belakang. Posisikan badan condong ke belakang sambil meluruskan lengan dan bahu untuk bersiap melempar.
Setelah meluruskan kedua lengan dan tubuh condong ke belakang, tetap pertahankan pandangan ke arah target.
Kemudian, gunakan kaki yang berada di depan sebagai tumpuan, lalu dorong dengan kaki lainnya. Pindahkan berat badan ke depan sambil bersiap untuk melemparkan lembing.
Baca juga: Lempar Lembing: Pengertian dan Sejarahnya
Pada saat bersamaan, lengan yang memegang lembing ke atas dan ke depan didorong, lalu lepaskan lembing saat tangan berada di depan kaki tumpuan atau di puncaknya.
Lemparkan sekuat-kuatnya dan jaga keseimbangan tubuh setelah melempar lembing.
Berikut beberapa peraturan lempar lembing:
International Association of Athletics Federations (IAAF) menentukan sejumlah aturan terkait peralatan lembing beserta lapangannya.
Adapun peralatan yang dibutuhkan adalah:
Merupakan tombak kayu atau logam dengan ujung yang tajam, serta sebuah pegangan tali padanya.
Bobot lembing setidaknya 800 gram dengan panjang 2,6-2,7 meter untuk pria dan bobot minimal 600 gram dengan panjang 2,2-2,3 m untuk wanita.
Baca juga: Peralatan dan Perlengkapan dalam Lempar Lembing
Adalah tempat melakukan awalan, minimal berjarak 30 meter, tetapi pada beberapa kondisi panjangnya mencapai 36,5 meter.
Lebar landasan adalah 4 meter. Lengkungan lemparan berupa garis dengan radius 8 meter sebagai batas akhir sebelum melemparkan lembing.
Sektor pendaratan ditandai dengan busur pada lapangan rumput dengan sudut 28,96º.
Suka baca tulisan-tulisan seperti ini? Bantu kami meningkatkan kualitas dengan mengisi survei Manfaat Kolom Skola
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.