Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perkembangan Politik pada Masa Demokrasi Terpimpin

Kompas.com - 15/11/2022, 12:00 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri

Editor

Pada dasarnya, sepuluh partai politik yang ada tetap diperkenankan untuk hidup, termasuk NU dan PNI, tetapi semua wajib menyatakan dukungan terhadap gagasan presiden.

Mereka juga harus mengemukakan idenya sendiri dalam suatu bentuk yang sesuai dengan doktrin presiden.

Partai politik dalam pergerakannya tidak boleh bertolak belakang dengan konsepsi Soekarno.

Penetapan Presiden (Penpres) adalah senjata Soekarno yang paling ampuh untuk melumpuhkan apa saja yang dinilai menghalangi jalannya revolusi yang hendak dibawanya.

Demokrasi Terpimpin yang dianggapnya mengandung nilai asli Indonesia dan lebih baik dibanding sistem Barat, ternyata pelaksanaannya lebih mengarah ke otoriter.

Dewan Perwakilan Rakyat hasil pemilu 1955 yang didalamnya terdiri dari partai pemenang pemilihan umum, dibubarkan.

Beberapa partai yang dianggap terlibat dalam pemberontakan sepanjang 1950an, seperti Masyumi dan PSI, juga dibubarkan dengan paksa.

Bahkan pada 1961, semua partai politik, kecuali 9 partai yang dianggap dapat menyokong atau dapat dikendalikan, dibubarkan pula.

Baca juga: Politik Demokrasi Terpimpin: Peta Kekuatan Politik Nasional

Dalam penggambaran kiprah partai politik, ada satu partai yang pergerakan serta peranannya begitu dominan yaitu Partai Komunis Indonesia (PKI).

Pada masa itu, kekuasaan memang berpusat pada tiga kekuatan yaitu, Soekarno, TNI-Angkatan Darat, dan PKI.

Oleh karena itu, untuk mendapat gambaran mengenai kehidupan partai politik pada masa Demokrasi Terpimpin, pergerakan PKI pada masa ini tidak dapat dilepaskan.

Kemudian, pada masa Demokrasi Terpimpin, kekuatan politik terpusat antara tiga kekuatan politik, yaitu Presiden Soekarno, Partai Komunis Indonesia (PKI), dan TNI Angkatan Darat.

Berbeda dengan masa sebelumnya, pada masa ini, partai politik tidak mempunyai peran besar dalam pentas politik nasional.

Partai-partai yang ada ditekan, agar menyokong dan mendukung gagasan presiden. Partai politik yang pergerakannya dianggap bertolak belakang dengan pemerintah dibubarkan secara paksa.

Dengan demikian, partai politik itu tidak dapat lagi menyuarakan gagasan dan keinginan kelompok yang diwakilinya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Gejala Sosial Akibat Pengaruh Perubahan Sosial

Gejala Sosial Akibat Pengaruh Perubahan Sosial

Skola
Gejala Sosial Akibat Pengaruh Perkembangan Zaman

Gejala Sosial Akibat Pengaruh Perkembangan Zaman

Skola
Ciri-ciri Hubungan Sosial Individu dan Kelompok

Ciri-ciri Hubungan Sosial Individu dan Kelompok

Skola
Identitas Individu dan Kelompok

Identitas Individu dan Kelompok

Skola
Fungsi Manajemen dalam Kegiatan Sekolah

Fungsi Manajemen dalam Kegiatan Sekolah

Skola
Konsep Manajemen: Unsur dan Tingkatan

Konsep Manajemen: Unsur dan Tingkatan

Skola
30 Contoh Kalimat Asking, Giving, and Refusing Permission

30 Contoh Kalimat Asking, Giving, and Refusing Permission

Skola
Koperasi: Ciri, Prinsip, dan Peran

Koperasi: Ciri, Prinsip, dan Peran

Skola
Proses Pembaruan Kebudayaan dan Faktornya

Proses Pembaruan Kebudayaan dan Faktornya

Skola
Tahap Pendirian Koperasi Sekolah

Tahap Pendirian Koperasi Sekolah

Skola
Mengenal Sistem Panca Indera Manusia dan Fungsinya

Mengenal Sistem Panca Indera Manusia dan Fungsinya

Skola
Otoritas Jasa Keuangan

Otoritas Jasa Keuangan

Skola
4 Faktor Penghambat Mobilitas Sosial

4 Faktor Penghambat Mobilitas Sosial

Skola
Mengenal 6 Jenis Gaya beserta Contohnya

Mengenal 6 Jenis Gaya beserta Contohnya

Skola
Mengapa Astronot Melayang-layang di Luar Angkasa?

Mengapa Astronot Melayang-layang di Luar Angkasa?

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com