Oleh: Rina Kastori, Guru SMP Negeri 7 Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS.com - Masyarakat Suku Kajang yang dikenal sebagai suku tertua, bermukim di Desa Tana Toa, Kecamatan Kajang, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan.
Suku Kajang tinggal di kabupaten Bulukumba sekitar 200 kilometer dari kota Makassar. Hidup dengan kesederhanaan dan bergantung penuh kepada alam, masyarakat suku Kajang memiliki ciri khas berpakaian serba hitam dan tidak memakai alas kaki.
Suku Kajang memiliki beragam ritual unik yang masih dijaga karena warisan leluhurnya. Suku ini sangat memegang teguh adat istiadatnya. Mereka tidak terlalu tertarik dengan dunia luar.
Baca juga: Mengenal 6 Provinsi di Pulau Sulawesi
Mengenai bentuk bangunan Suku Kajang, sebetulnya hampir sama dengan bentuk rumah adat Suku Bugis-Makassar yaitu berbentuk rumah panggung.
Perbedaannya adalah setiap rumah di Suku Kajang menghadap ke arah barat. Hal tersebut memiliki makna bahwa apabila membangun rumah melawan arah terbitnya matahari dipercaya mampu memberi berkah.
Bentuk rumah mereka seragam, tidak ada yang berbeda. Hal ini untuk mengungkapkan kesederhanaan dan simbol keberagaman.
Selain itu, warga Suku Kajang tidak boleh dibangun dengan batu bata dan tanah, melainkan kayu. Bagi mereka, membangun rumah dengan batu bata dan tanah merupakan pantangan.
Suku Kajang percaya bahwa hanya orang yang sudah meninggal yang diapit oleh liah lahat dan tanah. Selain itu, penggunaan batu bata juga dinilai merusak hutan. Karena untuk membuat batu bata memerlukan kayu bakar yang banyak untuk pembakarannya.
Bagian-bagina rumah Suku Kajang memiliki beberapa filosofi, yaitu:
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.