Ekosistem Gurun: Pengertian, Ciri-ciri, dan Proses Terbentuknya

Oleh: Ani Rachman, Guru SDN No.111/IX Muhajirin, Muaro Jambi, Provinsi Jambi

KOMPAS.com - Ekosistem gurun adalah salah satu ekosistem yang bisa kita jumpai di Bumi yang lingkungannya sangat kering.

Dibanding tempat lainnya, gurun mendapat air paling sedikit. Sehingga hanya beberapa jenis hewan dan tumbuhan saja yang bisa hidup di tempat ini.

Pengertian ekosistem gurun

Ekosistem gurun adalah sebuah ekosistem yang memiliki suhu ekstrem dengan curah hujan yang sangat rendah.

Berdasarkan letak astronomisnya, gurun umumnya berada di garis lintang 20º hingga 30º LU dan LS.

Ekosistem gurun sering juga disebut padang pasir. Sesuai namanya, padang pasir adalah daratan yang sebagian besar wilayahnya tertutup pasir.

Baca juga: Benarkah Gurun Sahara Pernah Subur?

Ciri-ciri ekosistem gurun

Shutterstock Ilustrasi oasis di tengah gurun

Berikut ciri-ciri ekosistem gurun:

• Curah hujannya amat kecil, yakni kurang dari 250 milimeter per tahun
• Intensitas sinar mataharinya amat tinggi
• Kondisi tanahnya tergolong tandus sehingga tidak dapat menyimpan air
• Suhu udaranya amat ekstrem, di siang hari dapat mencapai 60º Celcius, dan malam hari suhunya sekitar 0º Celcius
• Tingkat penguapan atau evaporasi sangat tinggi
• Kelembaban udara rendah
• Air tanah cenderung asin karena larutan garam dalam tanahnya tidak berpindah, biasanya disebabkan oleh proses pencucian air
• Jenis tumbuhan yang hidup adalah golongan xerofit berakar panjang, serta daun dan batangnya dilapisi lilin untuk mencegah penguapan.

Proses terbentuknya ekosistem gurun

Ada dua proses terbentuknya ekosistem gurun, yakni:

• Disebabkan oleh pelapukan batuan, akibat perbedaan temperatur di siang dan malam hari
• Disebabkan oleh penguapan air tanah yang berlebihan karena suhunya sangat panas, sehingga kondisi tanah menjadi gersang.

Baca juga: Bioma Gurun: Pengertian, Ciri-ciri, Komponen, dan Jenisnya