Oleh: Yopi Nadia, Guru SDN 106/IX Muaro Sebapo, Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS.com - Terdapat dua kelompok besar dalam aliran penulisan sejarah, salah satunya adalah sejarah analitis. Sejarah analisis (analytical history), yaitu penulisan sejarah yang memanfaatkan teori dan metodologi.
Penulis menjelaskan asal muasal, sebab, kecenderungan, kondisi, dan perubahannya saat itu dengan mengaitkan masalah-masalah politik, sosial, budaya, dan sebagainya.
Pisau analisis yang digunakan disesuaikan dengan obyek yang akan diteliti. Untuk membuat analisis diperlukan kerangka teori dan konsep pemikiran.
Kerangka teori tidak terlalu dianggap penting dalam penulisan sejarah naratif karena masuk di dalam deskripsinya. Sebaliknya, kerangka teori menjadi ciri dalam penulisan sejarah analisis.
Penjelasan sejarah secara naratif saja, ternyata hanya mampu menjawab pertanyaan yang sifatnya permulaan dan tidak mampu memberikan jawaban atas pertanyaan lanjutan yang lebih komprehensif.
Baca juga: Langkah-langkah Metode Penelitian Sejarah
Sejarah analisis dianggap mampu menjawab kelemahan dari sejarah naratif. Untuk sampai kepada sejarah analisis, kehadiran teori dan konsep merupakan sebuah keharusan.
Dalam rangka penulisan sejarah analisis inilah diperlukan suatu metode dan metodologi.
Sebagai sebuah prosedur, metode mengajukan beberapa prasyarat, yaitu heuristik dan kritik sumber. Penjelasannya sebagai berikut:
Berasal dari bahasa Yunani heuriskein yang berarti menemukan atau mengumpulkan sumber.
Dalam kaitan dengan sejarah tentulah yang dimaksud sumber adalah sumber sejarah yang tersebar berupa catatan, kesaksian, dan fakta-fakta lain yang dapat memberikan penggambaran tentang sebuah peristiwa yang menyangkut kehidupan manusia.
Hal ini bisa dikategorikan sebagai sumber sejarah.
Baca juga: Sumber Sejarah: Pengertian dan Contohnya
Bahan-bahan sebagai sumber sejarah kemudian dijadikan alat, bukan tujuan. Dengan kata lain, seseorang harus mempunyai data lebih dahulu untuk menulis sejarah. Kajian tentang sumber-sumber adalah suatu ilmu tersendiri yang disebut heuristik.
Penulisan sejarah tidak mungkin dapat dilakukan tanpa tersedianya sumber sejarah. Sumber-sumber sejarah dibedakan menjadi empat kategori, yaitu:
Baca juga: Kritik Internal dan Eksternal pada Kritik Sumber Sejarah
Sumber-sumber yang telah dikumpulkan tersebut kemudian diverifikasi atau diuji melalui serangkaian kritik, baik yang bersifat ekstern maupun intern. Berikut penjelasannya: