Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalimat Majemuk Bertingkat: Jenis dan Contohnya

Kompas.com - 30/09/2022, 12:30 WIB
Silmi Nurul Utami

Editor

Oleh: Yopi Nadia, Guru SDN 106/IX Muaro Sebapo, Muaro Jambi, Provinsi Jambi

 

KOMPAS.com - Kalimat majemuk bertingkat merupakan sebuah kalimat yang terdiri dari satu kalimat dasar dan anak kalimat. 

Kalimat dasar memiliki fungsi sebagai inti kalimat (kalimat yang tidak bergantung pada kalimat mana pun). 

Adapun, satu atau beberapa kalimat dasar yang berfungsi sebagai anak kalimat atau pengisi salah satu unsur kalimat (kalimat yang bergantung pada kalimat lainnya).

Dalam penggunaanya, unsur kalimat yang dapat diubah fungsinya, seperti subjek, objek, atau keterangan.

Baca juga: Kalimat Majemuk: Pengertian, Jenis, dan Contoh

Hal yang menjadi pembeda antara kalimat majemuk bertingkat dengan kalimat majemuk yang lain adalah keberadaan dari anak kalimat dan inti kalimat.

Pada kalimat majemuk bertingkat, induk kalimat memiliki peran yang cukup penting sebagai kalimat inti atau kalimat utama.

Sementara itu, anak kalimat dalam kalimat majemuk bertingkat menjadi pengisi salah satu unsur.

Jenis kalimat majemuk dan contohnya

Berdasarkan beberapa peran yang berbeda, anak kalimat dalam kalimat majemuk bertingkat dapat dibagi menjadi beberapa jenis, anak kalimat keterangan waktu, sebab, akibat, syarat, tujuan, cara, pengganti pewatas dan nomina.

Baca juga: Pengertian dan Perbedaan Kalimat Majemuk Setara dengan Bertingkat

Berikut uraiannya: 

Anak kalimat keterangan waktu

Anak kalimat yang pertama ini biasanya ditempatkan di posisi awal, akhir, di antara subjek dan predikat.

Dalam beberapa kesempatan anak kalimat keterangan waktu diletakkan di antara predikat dan objek pada induk kalimat.

Kata hubung atau konjungsi yang bisa digunakan pada anak kalimat ini, yaitu ketika, waktu, kala, saat, sesaat, tatkala, sesudah, setelah, dan sebelum. Contoh kalimatnya adalah:

  • Ketika aku mengunjunginya di rumah sakit, dia sudah tiada.
  • Ongkos angkutan umum ke rumah masih 300 rupiah, waktu aku duduk di Sekolah Dasar.
  • Kala ibu dan ayah remaja, mereka sering bertamasya ke telaga.
  • Kamu jangan lupa mengangkat gorengan tempe, saat warna tempe sudah kuning kecoklatan.
  • Hakim mengetuk palu kencang sekali, semua hadirin dalam persidangan terdiam sesaat.
  • Sesudah mencuci baju, Roni kembali mengerjakan tugas matematikanya.
  • Setelah sekian lama aku menjadi penulis, akhirnya salah satu buku terbitanku menjadi best seller.
  • Kedua pengantin itu mengucapkan janji setia, sebelum pendeta mempersilahkan bertukar cincin.

Baca juga: 2 Jenis Kata Keterangan (Adverbia) dan Contohnya

Anak kalimat keterangan sebab

Anak kalimat jenis ini memiliki sifat seperti anak kalimat keterangan waktu, tetapi kalimat ini lebih fokus membahas hubungan sebab.

Anak kalimat ini bisa ditandai dengan kata hubung, seperti karena, sebab, dan lantaran. Berikut contoh kalimatnya:

  • Karena berlebihan konsumsi gula, nenek terkena diabetes.
  • Dia mengurungkan niat membeli PS 5, sebab uangnya hendak ditabung.
  • Lantaran harga tanah dan bangunan di ibu kota mahal, kaum milenial memilih kontrak rumah.

Baca juga: Mengenal Hubungan Sebab Akibat dalam Bahasa Indonesia

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com