Oleh: Rina Kastori, Guru SMP Negeri 7 Muaro Jambi, Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS.com - Pada zaman prasejarah jauh sebelum manusia mengenal tulisan, manusia memiliki kepercayaan yang bersifat animisme dan dinamisme.
Apakah yang dimaksud dengan animisme dan dinamisme?
Animisme adalah kepercayaan terhadap roh yang mendiami semua benda. Roh itu mempunyai kekuatan gaib yang disebut mana. Roh atau jiwa itu pada manusia disebut nyawa.
Akan tetapi, jika manusia itu mati, maka roh tersebut meninggalkan badan untuk selama-lamanya. Roh yang meninggalkan badan manusia untuk selama-lamanya itu disebut arwah.
Baca juga: Sistem Kepercayaan Manusia Purba Masa Praaksara
Menurut kepercayaan, arwah tersebut hidup terus di negeri arwah serupa dengan hidup manusia. Oleh karena itu, mereka dihormati, demikian pula nenek moyang kita.
Dengan demikian, timbullah kepercayaan yang memuja arwah dari nenek moyang. Menurut animisme, arwah tinggal di dunia arwah (kayangan) yang letaknya di atas gunung.
Misalnya, tempat pemujaan arwah pada zaman Megalitikum, juga dibangun di atas gunung atau bukit.
Biasanya, agar hubungan dengan arwah nenek moyang terpelihara dengan baik,maka dibuatlah patung-patung nenek moyang untuk pemujaan.
Baca juga: Masa Bercocok Tanam: Ciri-ciri dan Kehidupannya
Salah satu kepercayaan yang juga turut berkembang, yaitu kepercayaan dinamisme.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.