Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenis Gangguan Mata dan Faktornya

Kompas.com - 25/09/2022, 11:00 WIB
Serafica Gischa

Editor

Oleh: M. Faisal, Guru SDN 214/IX Bukit Jaya, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi

 

KOMPAS.com - Mata merupakan organ penglihatan yang sangat penting bagi kehidupan. Organ ini bekerja dengan cara mendeteksi cahaya di dalam pupil, difokuskan ke retina di belakang mata. Kemudian retina mengubahnya menjadi impuls saraf, dan dibawa ke otak melalui saraf optik.

Jenis-jenis gangguan mata 

Seperti halnya dengan kesehatan tubuh lain, kesehatan mata juga perlu dijaga. Jika tidak, penyakit mata bisa mengintai.

Berikut beberapa jenis gangguan mata yang umum terjadi, yaitu:

  • Katarak

Katarak menyebabkan lensa mata menjadi berawan, sehingga penglihatan tampak kabur pada awalnya. Pengidap katarak biasanya kesulitan melihat di malam hari, peka terhadap cahaya, dan tidak bisa membedakan warna dengan jelas.

  • Glaukoma

Glaukoma mengikis dan merusak saraf optik yang menunjang penglihatan mata. Kerusakan saraf optik disebabkan oleh timbunan cairan dalam mata yang meningkatkan tekanan di dalam bola mata. 

Ada dua jenis glaukoma, yaitu glaukoma sudut terbuka primer dan glaukoma sudut tertutup. Keduanya bisa disebabkan oleh faktor usia, keturunan, komplikasi hipertensi pada mata, komplikasi diabetes, hingga penyakit mata tertentu seperti ablasi retina dan retinitis (infeksi peradangan retina).

Baca juga: Mata sebagai Alat Optik

  • Masalah Refraksi Mata

Masalah refraksi mata adalah gangguan penglihatan yang menyebabkan cahaya masuk tidak terpusat langsung ke retina. Kelainan refraksi menyebabkan kebutaan sebesar 9,5 persen di Indonesia. Beberapa kelainan refraksi pada mata, yaitu rabun dekat, rabun jauh, astigmatisme, dan presbiopi.

  • Konjungtivitis (mata merah)

Konjungtivitis atau mata merah adalah peradangan atau infeksi pada selaput transparan (konjungtiva) yang melapisi kelopak mata, dan menutupi bagian putih bola mata. Ketika pembuluh darah kecil di bagian konjungtiva mengalami peradangan, warna merah lebih terlihat dan menutupi bagian putih dari bola mata.

  • Pterigium

Pterigium adalah gangguan mata akibat adanya selaput lendir yang menutupi bagian putih mata. Penyakit mata ini sering terjadi akibat sering terpapar radiasi sinar matahari.

Adanya selaput lendir tersebut juga membuat mata seperti kelilipan benda asing. Gejalanya meliputi mata merah, pandangan kabur, serta mata yang terasa gatal atau panas.

  • Amblyopia (mata malas)

Amblyopia atau dikenal juga dengan sebutan mata malas, sering terjadi pada anak-anak. Penyakit mata ini terjadi ketika penglihatan di salah satu mata berkurang karena mata dan otak tidak dapat bekerja sama dengan baik. 

Ada banyak hal yang bisa jadi penyebab mata malas, contohnya strabismus, ketidakseimbangan posisi kedua mata, rabun jauh, rabun dekat, atau astigmatisme di satu mata dibandingkan mata lainnya.

Baca juga: Bagian Mata dan Fungsinya

  • Strabismus

Strabismus adalah istilah untuk menggambarkan ketidakseimbangan posisi kedua mata, sehingga mata terlihat juling.

Penyakit mata ini terjadi akibat kurangnya koordinasi antar mata, sehingga mata melihat ke arah yang berbeda dan tidak fokus secara bersamaan pada satu titik. 

  • Buta warna

Ketika seseorang tidak dapat melihat warna tertentu, atau tidak dapat membedakan beberapa warna, kemungkinan ia mengalami buta warna. Penyakit mata ini terjadi ketika sel-sel warna di mata (sel kerucut) tidak ada atau tidak berfungsi. 

Saat paling parah, seseorang hanya bisa melihat dalam bayangan abu-abu, tapi kondisi ini jarang terjadi.

Kebanyakan orang yang memiliki kondisi ini mendapatkannya sejak lahir. Namun, bisa juga terjadi akibat konsumsi obat-obatan dan penyakit tertentu. 

  • Presbiopia

Penyakit mata ini terjadi ketika seseorang kehilangan kemampuan melihat objek dekat atau tulisan yang kecil. Setelah seseorang berusia 40 tahun atau lebih, biasanya perlu melihat bahan bacaan lebih jauh dari mata agar lebih mudah dibaca.

Baca juga: Saat Bersin, Kenapa Mata Kita Tertutup?

  • Mata kering

Mata kering terjadi ketika mata tidak mampu menghasilkan air mata dalam jumlah cukup dan berkualitas. Seseorang mungkin merasa seperti ada sesuatu di dalam mata atau mengalami sensasi terbakar.

Dalam kasus yang parah, kekeringan ekstrem dapat menyebabkan hilangnya penglihatan. Namun, hal tersebut jarang terjadi. 

Faktor gangguan pada mata 

Terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan resiko terkena penyakit mata, yaitu:

  • Penggunaan gawai berlebihan

Sinar biru dari gawai yang digunakan berlebihan dapat menyebabkan mata kelelahan atau mata kering.

Kebiasaan ini akan berdampak lebih buruk pada anak berusia di bawah 18 tahun. maka dari itu, sebaiknya kurangi penggunaan gawai terutama pada anak- anak. 

  • Pola hidup yang tidak sehat

Pola hidup yang tepat tak hanya pada kebiasaan namun juga pada pemilihan makanan dan minuman. Misalnya, kurang mengonsumsi makanan sehat dan bergizi.

Wortel dan sayuran hijau menjadi beberapa makanan yang mengandung omega-3 tinggi untuk kesehatan mata. Mengurangi atau menghindari minuman beralkohol dan kafein juga menjadi poin penting. 

Baca juga: Kenapa Setelah Menangis Mata Bengkak?

  • Penggunaan lensa kontak

Menggunakan lensa kontak (soft lens) harus benar-benar memerhatikan kebersihannya. Jika digunakan terlalu lama dan tidak dijaga kebersihannya, penggunaan lensa kontak dapat meningkatkan risiko penyakit mata, khususnya mata merah, hingga dapat menyebabkan infeksi pada mata.

  • Usia

Semakin bertambahnya usia seseorang, maka semakin menurun pula kualitas fungsi mata. oleh karena itu, sebaiknya tetap menjaga kebersihan mata dan mengonsumsi makanan yang baik untuk mata merupakan pilihan yang sangat dianjurkan.

  • Genetik

Beberapa penyakit mata bisa diturunkan. Faktor genetik ini maksudnya adalah penyakit turunan, orangtua yang berkacamata biasanya anaknya juga berkacamata dengan permasalahan mata yang relatif sama. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com