Oleh: Yopi Nadia, Guru SDN 106/IX Muaro Sebapo, Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS.com - Tiap makhluk hidup perlu menyesuaikan diri dengan lingkungannya agar dapat bertahan hidup.
Bentuk penyesuaian diri atau adaptasinya pasti berbeda. Misal, antartumbuhan pasti memiliki cara adaptasi yang berbeda.
Beberapa bentuk adaptasi tumbuhan berdasarkan habitatnya, yaitu tumbuhan di gurun, di air, di daerah bersalju, dan di air asin, Berikut penjelasannya:
Gurun atau padang pasir merupakan daerah yang kering, panas, dan minim air. Kondisi ini kurang optimal bagi proses pertumbuhan tanaman.
Maka dari itu, tumbuhan di gurun perlu beradaptasi dengan:
Baca juga: 4 Cara Adaptasi Hewan dan Contohnya
Tumbuhan yang hidup di air disebut hidrofil. Tumbuhan ini beradaptasi dengan:
Daerah bersalju adalah tempat yang sebagian besar permukaannya tertutup es bersuhu tinggi. Kondisi ini juga kurang optimum untuk menjadi tempat tinggal tumbuhan.
Saat salju turun, tumbuhan akan menyesuaikan dirinya dengan hibernasi atau beristirahat dalam waktu lama.
Ketika musim panas tiba, salju akan mulai berkurang dan lapisan es mulai mencair. Pada saat itulah, tumbuhan mulai berfotosintesis kembali.
Hasil fotosintesis itu tidak akan dihabiskan secara langsung. Karena akan dikumpulkan sebagai persediaan energ ketika musim dingin tiba.
Baca juga: Adaptasi Makhluk Hidup: Jenis dan Contohnya
Meski menjadi tempat tinggal bagi beberapa hewan, air asin bukanlah ekosistem yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman.
Untuk bisa tumbuh di lingkungan tersebut, tumbuhan harus beradaptasi dengan menyaring garam menggunakan akarnya.
Tumbuhan yang kelebihan garam, akan mengeluarkan kandungan tersebut melalui permukaan daun dan batang.
Tanaman yang hidup di lingkungan tersebut, mayoritas akarnya akan terendam lumpur yang miskin oksigen.