Oleh: Ani Rachman, Guru SDN No.111/IX Muhajirin, Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS.com - Matahari adalah salah satu bintang di Galaksi Bima Sakti. Meski ukurannya ribuan kali ukuran Bumi, matahari masih termasuk bintang berukuran kecil.
Berdasarkan letaknya, susunan lapisan Matahari dibedakan menjadi empat lapisan, yaitu lapisan inti, fotosfer, kromosfer, dan korona. Berikut penjelasnnya:
Merupakan lapisan bagian paling dalam dari matahari. Suhunya diperkirakan 15 juta hingga 25 juta Kelvin.
Pada lapisan inilah reaksi fusi berlangsung. Reaksi fusi merupakan penggabungan atom hidrogen menjadi helium.
Reaksi fusi akan menghasilkan energi yang sangat besar. Energi tersebutlah yang akan dipancarkan ke luar secara radiasi.
Baca juga: Matahari: Komponen Penyusun dan Manfaatnya bagi Kehidupan di Bumi
Merupakan lapisan matahari yang terlihat dari Bumi. Karena memiliki cahaya yang sangat terang, bahkan mampu mengalahkan cahaya korona yang merupakan lapisan terluar matahari.
Fotosfer merupakan permukaan matahari yang tebalnya kurang lebih 350 kilometer. Lapisan ini memancarkan cahaya sangat kuat.
Oleh karena itu, fotosfer juga disebut lapisan cahaya. Suhunya diperkirakan sekitar 6.000 Kelvin.
Pada suhu tersebut, suatu benda akan memancarkan cahaya berwarna kuning. Hal ini sesuai dengan cahaya matahari yang berwarna kekuning-kuningan.
Merupakan lapisan gas di atas fotosfer yang tebalnya sekitar 16.000 kilometer. Oleh karena itu, kromosfer sering disebut lapisan atmosfer matahari.
Pada lapisan bawah (dekat fotosfer), suhu kromosfer diperkirakan sekitar 4.000 Kelvin. Makin keatas, suhunya kian tinggi.
Baca juga: Manfaat Energi Matahari bagi Alam dan Makhluk Hidup
Di lapisan teratas, suhu kromosfer diperkirakan mencapai 10.000 Kelvin. Kromosfer hanya dapat dilihat saat terjadi gerhana matahari total. Pada saat itu, kromosfer tampak seperti gelang atau cincin berwarna merah.
Adalah lapisan terluar matahari. Korona merupakan lapisan gas yang sangat tipis. Gas tersebut sering tampak seperti mahkota putih cemerlang yang mengelilingi matahari.
Oleh sebab itu, lapisan gasnya dinamakan korona, berarti mahkota. Karena merupakan lapisan gas tipis, bentuk korona selalu berubah.
Ketebalan lapisan ini diperkirakan mencapai 2,5 juta kilometer. Sementara suhunya diperhitungkan bisa mencapai 1 juta kelvin. Korona dapat diamati tiap saat dengan teleskop. Adapun teleskop yang digunakan untuk mengamati matahari disebut koronagraf.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.