KOMPAS.com – Hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku seseorang, baik dari aspek kognitif maupun psikomotoriknya.
Dikutip dari buku Proses Belajar Mengajar (2009) karya Hamalik, bukti bahwa seseorang telah melewati proses pembelajaran adalah perubahan tingkah lakunya.
Istilah Taksonomi Bloom pertama kali dikemukakan oleh Benjamin S. Bloom pada 1956. Taksonomi ini menjelaskan tujuan pembelajaran dan pengukuran hasil belajar.
Menurut Anderson dan Krathwohl dalam buku Kerangka Landasan untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen (2001), Taksonomi Bloom mengalami perubahan, yang semula hanya satu dimensi, kemudian menjadi dua dimensi.
Anderson dan Krathwohl dalam bukunya, mengklasifikasikan dua dimensi hasil belajar, yakni pengetahuan (knowledge) dan proses kognitif (cognitive process).
Dimensi ini dibagi menjadi empat poin penting, yakni:
Terdiri dari hal-hal dasar yang harus diketahui peserta didik, saat akan mempelajari atau menyelesaikan masalah dalam suatu disiplin ilmu tertentu.
Pengetahuan faktual dibagi menjadi pengetahuan tentang terminologi (knowledge of terminology), dan pengetahuan tentang bagian detail atau unsur-unsur (knowledge of specific details and element).
Baca juga: Tips Memulai Belajar Bahasa Asing Secara Otodidak
Pengetahuan ini menunjukkan keterkaitan antarunsur dasar dalam suatu struktur dengan fungsinya. Meliputi pengetahuan tentang klasifikasi dan kategori, prinsip dan generalisasi, serta pengetahuan tentang teori, model, dan struktur.
Pengetahuan prosedural
Merupakan pengetahuan tentang bagaimana melakukan suatu hal.
Mencakup pengetahuan tentang keterampilan khusus, teknik dan metode, serta pengetahuan mengenai kriteria untuk menentukan kapan sebuah prosedur tepat digunakan.
Adalah pengetahuan mengenai kognisi secara umum, yakni kesadaran akan pengetahuan kognisi diri sendiri.
Jenis ini meliputi pengetahuan strategis, pengetahuan tentang proses kognitif, serta pengetahuan tentang diri sendiri.
Baca juga: Hak Siswa Berdasarkan PP Nomor 28 Tahun 1990
Dimensi yang kedua, yaitu proses kognitif (cognitive process). Terdiri dari proses mengingat, memahami, mengaplikasikan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta.