Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Lahirnya Sumpah Pemuda

Kompas.com - 16/08/2022, 15:30 WIB
Serafica Gischa

Editor

Oleh: Yopi Nadia, Guru SDN 106/IX Muaro Sebapo, Muaro Jambi, Provinsi Jambi 

 

KOMPAS.com - Keberadaan organisasi Budi Utomo menjadi pemicu berbagai organisasi pemuda yang bersifat kedaerahan bermunculan. 

Banyaknya organisasi yang muncul, membawa banyak pemikiran atau gagasan dengan tujuan yang sama yaitu Indonesia merdeka. 

Salah satu upaya yang dilakukan untuk menyatukan pemikiran dan gagasan pemuda Indonesia, dilakukan pertemuan besar yang disebut Kongres Pemuda I. 

Kongres Pemuda dilaksanakan oleh organisasi Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI). Anggota PPPI adalah pelajar dari seluruh wilayah di Indonesia. 

Para wakil organisasi kepemudaan ikut hadir dalam kongres itu. Mereka adalah Jong Java, Jong Batak, Jong Celebes, Jong Sumatranen Bond, Jong Islamieten Bond, dan Jong Ambon. 

Baca juga: Manfaat yang Bisa Diambil dari Makna Sumpah Pemuda

Selain itu, pengamat dari pemuda Tionghoa seperti Kwee Thiam Hong, John Lauw Tjoan Hok, Oey Kay Sianf dan Tjoi Djien Kwie juga ikut hadir.

Kongres Pemuda Indonesia I berlangsung di Jakarta pada tanggal 30 April – 2 Mei tahun 1926 diikuti oleh semua organisasi pemuda. 

Namun, Kongres Pemuda Indonesia I belum dapat menghasilkan keputusan yang mewujudkan persatuan seluruh pemuda. 

Lahirnya Sumpah Pemuda 

Pada 1928, rasa kebangsaan dan persatuan Indonesia mulai menjadi cermin dari rasa bangga. Seluruh pemuda memiliki cita-cita tinggi untuk Indonesia merdeka.  

PPPI kemudian memiliki prakarsa untuk mengadakan kongres pemuda kedua. Kongres Indonesia Muda kedua atau Kongres Pemuda II dilaksanakan pada tanggal 27-28 Oktober di Jakarta. 

Pusat penyelenggaraan kongres tersebut di Gedung Indonesische Club di Jl. Kramat Raya 106, tetapi keseluruhan sidang diselenggarakan di tiga tempat.

Baca juga: Alasan Sumpah Pemuda Menjadi Puncak Pergerakan Nasional 

Berikut ketiga tempat rapat Kongres Pemuda II: 

  • Rapat pertama 

Rapat pertama dilakukan pada Sabtu, 27 Oktober 1928 di Gedung Katholieke Jongenlingen (KJB), Lapangan Banteng. 

Dalam sambutannya, Sugondo Djojopuspito, berharap konferensi ini dapat mempererat kohesi generasi muda. 

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Proses Terjadinya Hubungan Sosial Secara Asosiatif

Proses Terjadinya Hubungan Sosial Secara Asosiatif

Skola
Dampak Positif Hubungan Sosial

Dampak Positif Hubungan Sosial

Skola
Gejala Sosial Akibat Pengaruh Perubahan Sosial

Gejala Sosial Akibat Pengaruh Perubahan Sosial

Skola
Gejala Sosial Akibat Pengaruh Perkembangan Zaman

Gejala Sosial Akibat Pengaruh Perkembangan Zaman

Skola
Ciri-ciri Hubungan Sosial Individu dan Kelompok

Ciri-ciri Hubungan Sosial Individu dan Kelompok

Skola
Identitas Individu dan Kelompok

Identitas Individu dan Kelompok

Skola
Fungsi Manajemen dalam Kegiatan Sekolah

Fungsi Manajemen dalam Kegiatan Sekolah

Skola
Konsep Manajemen: Unsur dan Tingkatan

Konsep Manajemen: Unsur dan Tingkatan

Skola
30 Contoh Kalimat Asking, Giving, and Refusing Permission

30 Contoh Kalimat Asking, Giving, and Refusing Permission

Skola
Koperasi: Ciri, Prinsip, dan Peran

Koperasi: Ciri, Prinsip, dan Peran

Skola
Proses Pembaruan Kebudayaan dan Faktornya

Proses Pembaruan Kebudayaan dan Faktornya

Skola
Tahap Pendirian Koperasi Sekolah

Tahap Pendirian Koperasi Sekolah

Skola
Mengenal Sistem Panca Indera Manusia dan Fungsinya

Mengenal Sistem Panca Indera Manusia dan Fungsinya

Skola
Otoritas Jasa Keuangan

Otoritas Jasa Keuangan

Skola
4 Faktor Penghambat Mobilitas Sosial

4 Faktor Penghambat Mobilitas Sosial

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com