Oleh: Yopi Nadia, Guru SDN 106/IX Muaro Sebapo, Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS.com - Keberadaan organisasi Budi Utomo menjadi pemicu berbagai organisasi pemuda yang bersifat kedaerahan bermunculan.
Banyaknya organisasi yang muncul, membawa banyak pemikiran atau gagasan dengan tujuan yang sama yaitu Indonesia merdeka.
Salah satu upaya yang dilakukan untuk menyatukan pemikiran dan gagasan pemuda Indonesia, dilakukan pertemuan besar yang disebut Kongres Pemuda I.
Kongres Pemuda dilaksanakan oleh organisasi Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI). Anggota PPPI adalah pelajar dari seluruh wilayah di Indonesia.
Para wakil organisasi kepemudaan ikut hadir dalam kongres itu. Mereka adalah Jong Java, Jong Batak, Jong Celebes, Jong Sumatranen Bond, Jong Islamieten Bond, dan Jong Ambon.
Baca juga: Manfaat yang Bisa Diambil dari Makna Sumpah Pemuda
Selain itu, pengamat dari pemuda Tionghoa seperti Kwee Thiam Hong, John Lauw Tjoan Hok, Oey Kay Sianf dan Tjoi Djien Kwie juga ikut hadir.
Kongres Pemuda Indonesia I berlangsung di Jakarta pada tanggal 30 April – 2 Mei tahun 1926 diikuti oleh semua organisasi pemuda.
Namun, Kongres Pemuda Indonesia I belum dapat menghasilkan keputusan yang mewujudkan persatuan seluruh pemuda.
Pada 1928, rasa kebangsaan dan persatuan Indonesia mulai menjadi cermin dari rasa bangga. Seluruh pemuda memiliki cita-cita tinggi untuk Indonesia merdeka.
PPPI kemudian memiliki prakarsa untuk mengadakan kongres pemuda kedua. Kongres Indonesia Muda kedua atau Kongres Pemuda II dilaksanakan pada tanggal 27-28 Oktober di Jakarta.
Pusat penyelenggaraan kongres tersebut di Gedung Indonesische Club di Jl. Kramat Raya 106, tetapi keseluruhan sidang diselenggarakan di tiga tempat.
Baca juga: Alasan Sumpah Pemuda Menjadi Puncak Pergerakan Nasional
Berikut ketiga tempat rapat Kongres Pemuda II:
Rapat pertama dilakukan pada Sabtu, 27 Oktober 1928 di Gedung Katholieke Jongenlingen (KJB), Lapangan Banteng.
Dalam sambutannya, Sugondo Djojopuspito, berharap konferensi ini dapat mempererat kohesi generasi muda.