Seperti koala dan kelelawar, tarsius ini cenderung tidur di tempat persembunyiannya pada siang hari. Salah satu yang menjadikan tarsius ini unik selain ukurannya yang kecil adalah, mereka tidur dengan satu mata terbuka dan satu tertutup.
Meski termasuk hewan nokturnal, mata tarsius tidak memiliki tapetum lucidum yang membuat mata berkilau. Namun, tanpa adanya hal tersebut, mata tarsius tetap tajam. Tarsius ini memiliki kemampuan memutar kepalanya hingga 180° seperti burung hantu.
Salah satu jenis musang yang termasuk ke dalam hewan nokturnal adalah musang pandan atau dikenal dengan luwak. Musang pandan memiliki aroma tubuh yang menyerupai tanaman pandan.
Sebagai hewan nokturnal, musang pandan melakukan aktivitasnya pada malam hari. Hal ini menjadikan musang pandan sebagai predator utama bagi hewan ternak. Tak heran jika banyak peternak yang mewaspadai keberadaan musang pandang.
Meski menjadi hewan predator, musang pandang juga terkenal sebagai penghasil biji kopi dengan kualitas tinggi. Biji kopi ini dihasilkan melalui sisa pencernaan musang setelah mengonsumsi tanaman kopi.
Baca juga: Jenis Hewan Berdasarkan Tempat Hidupnya
Burung hantu menjadi salah satu hewan nokturnal yang termasuk ke dalam ordo Strigiformes. Burung Hantu ini sebenarnya merupakan hewan karnivora, ia suka makan daging.
Salah satu ciri khas utama dari burung hantu adalah matanya yang berukuran bulat besar dan terlihat tajam memandang ke arah depan. Seperti hewan nokturnal lainnya, burung hantu juga memiliki penglihatan dan pendengaran yang sangat tajam.
Cara kerja dari mata burung hantu ini adalah dengan cara reseptor di bagian belakang mata menangkap cahaya, kemudian belakang mata yang terdapat seperti cermin bernama tapetum lucidum akan memantulkan cahaya sehingga cahaya itu akan menjadi sinar yang ditangkap oleh burung hantu. Tapetum lucidum itu adalah bagian yang sering kita lihat menyala di mata burung hantu.
Salah satu jenis rubah, yaitu rubah fennec merupakan hewan nokturnal. Rubah fennec memiliki ciri-ciri telinga yang panjangnya sekitar 10-15 sentimeter.
Meskipun bentuknya mirip seperti hewan karnivora, rubah fennec ini sebenarnya hanya mengonsumsi hewan kecil seperti tikus, siput, dan juga buah-buahan. Oleh sebab itu, rubah fennec termasuk golongan hewan omnivora.
Sayangnya, rubah fennec ini menjadi incaran predator-predator nokturnal seperti elang dan hyena.
Baca juga: Cara-cara Perkembangbiakan Hewan
Sebagian jenis katak merupakan hewan nokturnal. Katak nokturnal ini memiliki kemampuan mempertahankan diri dengan kamuflase.
Ketika siang hari mereka berkamuflase agar tidak dimangsa oleh predator. Katak hidup di malam hari karena mereka membutuhkan kelembaban di malam hari.