Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ciri-ciri dan Klasifikasi Bacteria

Kompas.com - 14/08/2022, 10:00 WIB
Syifa,
Vanya Karunia Mulia Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Golongan prokariota yang paling terkenal adalah bakteri, hadir dalam berbagai bentuk, yaitu bulat, lonjong, hingga spiral.

Bakteri mencakup sebagian besar spesies prokariotik yang erat kaitannya dengan kehidupan manusia. Keberadaannya memberi pengaruh positif dan negatif.

Contohnya bakteri patogen yang menyebabkan radang tenggorokan dan TBC, serta bakteri yang bermanfaat dalam pembuatan keju dan yogurt.

Struktur tubuh bakteri

Wikimedia Commons Struktur tubuh bakteri

Dikutip dari buku Biology Modern (2006) karangan John H. Postlewait dan Janet L. Hopson, secara umum prokariota terdiri dari dinding sel, membran sel, dan sitoplasma yang memiliki ribosom, DNA, dan molekul kecil lainnya.

Berikut penjelasan struktur tubuh bakteri beserta fungsinya:

Dinding sel

Berfungsi untuk memberi bentuk dan melindungi sel dari zat beracun. Dinding sel bakteri terbuat dari peptidoglikan.

Baca juga: Bakteri Saprofit: Pengertian, Peran pada Rantai Makanan, dan Contohnya

 

Struktur ini berbeda dengan archaebacteria yang dinding selnya mengandung pseudomurein atau senyawa asam amino tidak biasa.

Membran sel

Bakteri dan archaebacteria punya membran sel berupa lapisan ganda lipid yang memiliki protein.

Membran sel ini bertindak sebagai penghalang selektif dengan mengontrol molekul yang bergerak masuk dan keluar sel.

Membran sel merupakan tempat di mana banyak fungsi metabolisme terjadi.

Bakteri fotosintetik memiliki membran sel yang lipatan internalnya disebut tilakoid. Lipatan ini sangat mirip dengan tumbukan membran kloroplas tumbuhan.

Sama seperti tilakoid pada tumbuhan, tilakoid bakteri memiliki pigmen fotosintesis yang menangkap energi cahaya.

Baca juga: Endospora Bakteri: Pengertian, Fungsi, dan Strukturnya

Sitoplasma

Sel bakteri tidak memiliki organel yang terikat membran dalam sitoplasmanya. Sitoplasma adalah larutan setengah cair yang mengandung ribosom, DNA, molekul organik dan anorganik kecil, serta ion.

Kapsul dan pili

Banyak bakteri memiliki lapisan luar polisakarida yang disebut kapsul. Ini membantu melindungi bakteri patogen (penyebab penyakit) dari sel darah putih inangnya.

Kapsul juga mengikat dinding sel dan melindunginya dari pengeringan atau bahan kimia keras.

Sementara pili adalah struktur protein mirip rambut pendek pada permukaan bakteri. Pili membantu bakteri terhubung satu sama lain. Seperti sel inang, struktur ini juga berfungsi sebagai jembatan untuk melewatkan materi genetik antarbakteri.

Endospora

Beberapa bakteri gram positif dapat membentuk struktur berlapis tebal yang disebut endospora, saat kondisi ekstrem.

Kondisi lingkungan yang tidak sesuai dapat menghancurkan sel asli bakteri, tetapi endospora yang mengandung DNA sel dapat membuatnya bertahan.

Baca juga: Peranan Bakteri dalam Kehidupan Manusia

Endospora dapat bertahan pada suhu tinggi, bahan kimia kuat, kekeringan, serta kondisi ekstrem lainnya. Ketika kondisi yang baik kembali, endospora memunculkan sel bakteri normal.

Beberapa spesies dari genus Bacillus dan Clostridium dapat membentuk endospora.

Klasifikasi bakteri

Dilansir dari buku Campbell Biology (2008) karangan Reece dkk, kelompok utama bakteri dibedakan menjadi beberapa bagian, yaitu:

Protobakteri (bakteri gram negatif)

Protobakteri dikenal juga sebagai sebutan bakteri gram negatif. Sebagian besar spesiesnya merupakan fotoautotrof, kemoautotrof, dan heterotrof. Protobakteri bersifat anaerobik dan aerobik. 

Ahli molekular mengenal lima subkelompok proteobakteri yaitu:

  • Subkelompok: Alpha Proteobacteria

Spesies ini memerlukan makhluk hidup lain untuk melangsungkan hidupnya.

Baca juga: Klasifikasi Bakteri

 

Sebagai contoh bakteri Rhizobium yang hidup di bintil akar tumbuhan kacang-kacangan. Rhizobium akan mengubah nitrogen di atmosfer menjadi senyawa yang dapat digunakan tanaman inangnya. Contoh lainnya Agrobacterium yang menyebabkan tumor pada tanaman.

  • Subkelompok: Beta Proteobacteria

Salah satu contohnya, yakni bakteri Nitrosomonas. Bakteri ini berperan penting dalam daur ulang nitrogen dengan mengoksidasi amonium dan menghasilkan nitrit sebagai produk limbah.

Contohnya Neisseria gonorrhoeae yang merupakan patogen penyebab penyakit gonore.

  • Subkelompok: Delta Proteobacteria

Contoh spesiesnya adalah myxobacteria yang berperan dalam menyekresi lendir. Spesies lainnya adalah bdellovibrio.

  • Subkelompok: Epsilon Proteobacteria

Sebagian besar spesies kelompok ini bersifat patogen bagi manusia maupun hewan. Salah satunya Camylobacter yang menyebabkan keracunan darah dan peradangan usus, serta Helicobacter pylori penyebab sakit mag.

Baca juga: Reproduksi Bakteri : Reproduksi Seksual dan Aseksual

Clamidia

Bakteri kelompok ini bersifat parasit, dan hanya dapat bertahan hidup di dalam sel hewan.

Mereka mendapat sumber energi dari inangnya. Misal, Clamydia trachomatis yang menyebabkan penyakit menular di Amerika Serikat

Spirochetes

Banyak spesies ini hidup bebas, namun ada juga yang sifatnya parasit. Contoh, Troponema pallidum penyebab sifilis, dan Borrelia burgdorferi yang menyebabkan penyakit lyme.

Cyanobacteria

Merupakan satu-satunya bakteri yang dapat berfotosintesis dan menghasilkan oksigen seperti tumbuhan. Baik cyanobacteria yang hidup secara soliter ataupun membentuk filamen, merupakan komponen melimpah dalam air tawar dan air laut.

Beberapa cyanobacteria yang membentuk filamen memiliki sel khusus yang digunakan untuk fiksasi nitrogen.

Bakteri gram positif

Salah satu subkelompoknya adalah actinomycetes. Subkelompok ini membentuk koloni yang mengandung rantai sel bercabang. 

Baca juga: Produk yang Dibuat dengan Bantuan Bakteri

Dua spesiesnya merupakan penyebab penyakit TBC dan kusta. Sebagian besar actinomyecetes hidup bebas dan membantu penguraian tanah.

Contoh lain bakteri gram positif adalah Staphylococcus dan Streptococcus.

Adapun spesies dari genus Streptomyces banyak dibudidayakan sebagai sumber antibiotik, seperti streptomisin.

Bakteri gram positif mencakup banyak spesies soliter, seperti Bacillus anthracis penyebab antraks, dan Clostridium botulinum yang menyebabkan penyakit botulisme.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengenal 5 Bahaya Penyalahgunan Narkoba

Mengenal 5 Bahaya Penyalahgunan Narkoba

Skola
Isi Serat Wulangreh Pupuh Dhandhanggula

Isi Serat Wulangreh Pupuh Dhandhanggula

Skola
30 Contoh Penggunaan Gerund dalam Kalimat Bahasa Inggris

30 Contoh Penggunaan Gerund dalam Kalimat Bahasa Inggris

Skola
Makna Serat Wulangreh Pupuh Pangkur

Makna Serat Wulangreh Pupuh Pangkur

Skola
Jenis-jenis Kelompok Sosial Tidak Teratur

Jenis-jenis Kelompok Sosial Tidak Teratur

Skola
Serat Wulangreh Pupuh Megatruh

Serat Wulangreh Pupuh Megatruh

Skola
Pengertian Paguyuban beserta Jenis dan Contohnya

Pengertian Paguyuban beserta Jenis dan Contohnya

Skola
Fakta dari Serat Wulangreh

Fakta dari Serat Wulangreh

Skola
4 Faktor Pendorong Interaksi Sosial

4 Faktor Pendorong Interaksi Sosial

Skola
8 Nama Ibu Kota Negara Bagian di Australia

8 Nama Ibu Kota Negara Bagian di Australia

Skola
4 Ciri Negara yang Menganut Asas Kedaulatan Rakyat

4 Ciri Negara yang Menganut Asas Kedaulatan Rakyat

Skola
Apa Itu Dampak Afektif, Kognitif, dan Konatif Komunikasi?

Apa Itu Dampak Afektif, Kognitif, dan Konatif Komunikasi?

Skola
Perbedaan Singkatan dan Akronim, Apa Sajakah Itu?

Perbedaan Singkatan dan Akronim, Apa Sajakah Itu?

Skola
7 Ciri-ciri yang Dimiliki Planet Mars

7 Ciri-ciri yang Dimiliki Planet Mars

Skola
Kelangkaan: Pengertian dan Contohnya

Kelangkaan: Pengertian dan Contohnya

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com