Oleh: Ani Rachman, Guru SDN No.111/IX Muhajirin, Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS.com - Matahari menjadi bintang masif dan pusat tata surya. Matahari menempati 99 persen ruang di tata surya, di mana sisanya adalah kumpulan planet, ruang hampa, dan berbagai benda di tata surya.
Umur matahari diperkirakan 4,603 miliar tahun. Matahari merupakan benda langit yang paling besar. Matahari termasuk bintang karena menghasilkan cahaya yang juga bermanfaat bagi Bumi.
Sumber energi matahari berasal dari reaksi fusi yang terjadi di dalam inti matahari. Reaksi fusi ini merupakan penggabungan atom-atom hidrogen menjadi helium.
Reaksi fusi tersebut akan menghasilkan energi yang sangat besar. Matahari tersusun dari berbagai macam gas antara lain hidrogen (76 persen), helium (22 persen), oksigen dan gas lain (2 persen).
Baca juga: Gerhana Bulan dan Matahari: Pengertian, Jenis, dan Proses Terjadinya
Matahari adalah bola gas pijar yang sangat panas. Matahari terdiri atas empat lapisan, sebagai berikut:
Bagian dalam dari matahari, yaitu inti matahari. Pada bagian ini terjadi reaksi fusi sebagai sumber energi matahari. Suhu pada inti matahari dapat mencapai 15.000.000 derajat celsius.
Energi yang dihasilkan dari reaksi fusi akan dirambatkan sampai pada lapisan yang paling luar, yang kemudian akan terealisasi ke angkasa luar.
Fotosfer adalah bagian permukaan matahari. Lapisan ini mengeluarkan cahaya sehingga mampu memberikan penerangan sehari-hari. Suhu pada lapisan ini mampu mencapai lebih kurang 16.000 derajat celsius dan mempunyai ketebalan sekitar 500 km.
Kromosfer adalah lapisan di atas fotosfer dan bertindak sebagai atmosfer matahari. Kromosfer mempunyai ketebalan 16.000 km dan suhunya mencapai lebih kurang 9.800 derajat celsius.
Kromosfer terlihat berbentuk gelang merah yang mengelilingi bulan pada waktu terjadi gerhana matahari total.
Baca juga: Peranan Cahaya Matahari dalam Ekosistem
Korona adalah lapisan luar atmosfer matahari. Suhu korona mampu mencapai lebih kurang 1.000.000 derajat celsius. Warnanya keabu-abuan yang dihasilkan dari adanya ionisasi pada atom-atom akibat suhunya yang sangat tinggi.
Korona tampak ketika terjadi gerhana matahari total, karena pada saat itu hampir seluruh cahaya matahari tertutup oleh bulan. Bentuk korona, seperti mahkota dengan warna keabu-abuan.
Gejala-gejala aktif pada matahari atau aktivitas matahari sering menimbulkan gangguan-gangguan pada matahari. Gangguan-gangguan tersebut, yaitu: