KOMPAS.com - Teori kognitif sosial (social cognitive theory) dirumuskan oleh Albert Bandura, seorang psikolog, pada 1960-an.
Dalam teorinya, Bandura menyatakan bahwa manusia cenderung meniru apa yang dilihatnya melalui media atau orang lain.
Menurut Eka Nova Irawan dalam Buku Pintar Pemikiran Tokoh-tokoh Psikologi dari Klasik sampai Modern (2015), teori kognitif sosial merupakan sebutan baru dari teori belajar sosial.
Pembaruan ini terjadi di akhir 1970-an dan awal 1980-an.
Teori kognitif sosial adalah pengembangan dari gagasan Miller dan Dollard tentang proses belajar meniru (imitative learning).
Dilansir dari situs Rural Health Information Hub, teori kognitif sosial adalah teori yang menggambarkan pengaruh pengalaman, tindakan, dan faktor lingkungan pada diri seseorang.
Baca juga: Teori Determinisme Teknologi: Pengertian dan Asumsinya
Social cognitive theory berfokus pada kapasitas seseorang untuk mempelajari suatu hal tanpa mengalaminya secara langsung.
Karena termasuk salah satu teori belajar, teori kognitif sosial kerap digunakan untuk mengkaji komunikasi massa, komunikasi kesehatan, dan komunikasi interpersonal.
Dikutip dari buku Aplikasi Teori dalam Sistem Komunikasi di Indonesia (2017) karangan Ilham Prisgunanto, Albert Bandura menyatakan bahwa teori kognitif sosial merupakan perpaduan dari faktor sosial, kognitif, dan perilaku.
Dalam kegiatan belajar, aliran kognitif bukan sekadar stimulus atau respons, tetapi juga melibatkan kegiatan mental dalam diri individu.
Dalam situs University of Southern Queensland - Free and Open Textbooks, dituliskan bahwa asumsi dasar teori kognitif sosial adalah:
"Perilaku seseorang merupakan hasil dari tiga faktor yang berhubungan timbal balik, yakni perilaku, kognitif (faktor pribadi), dan lingkungan (faktor sosial)."
Baca juga: Teori Persamaan Media: Pengertian dan Asumsinya
Asumsi lain dari teori kognitif sosial, yakni pembelajaran manusia terjadi di lingkungan sosial dengan mengamati orang lain.
Proses pengamatan ini akan menggiring manusia pada pengetahuan, aturan, sikap, keterampilan, strategi, dan keyakinan akan suatu hal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.