Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Contoh Faktor Biotik yang memengaruhi Abiotik

Kompas.com - 05/07/2022, 11:00 WIB
Silmi Nurul Utami

Penulis

KOMPAS.com – Ekosistem bumi dapat terbentuk karena keberadaaan faktor biotik dan abiotik yang saling memengaruhi satu sama lain. Berikut adalah contoh bagaimana faktor biotik memengaruhi faktor abiotik!

Produksi oksigen di alam

Pengaruh komponen biotik terhadap komponen abiotik adalah produksi oksigen di alam.

Oksigen adalah salah satu faktor abiotik yang menunjang kehidupan. Oksigen di alam diproduksi oleh faktor abiotik, seperti tumbuhan dan organisme laut.

Baca juga: Biotik: Arti, Fungsi dan Komponen

Dilansir dari NOAA's National Ocean Service, 80 persen oksigen di bumi diproduksi oleh organisme laut seperti plankton, ganggang, bakteri fotosintesis dan Prochloroccus (organsiem fotosintesis terkecil di dunia).

Lalu sisanya, diproduksi oleh tanaman yang berada di darat. Artinya kadar oksigen di bumi bergantung pada faktor biotik yang memproduksinya.

Mengatur kadar karbon dioksida

Faktor biotik juga memengaruhi kadar karbon dioksida di alam yang merupakan faktor abiotik.

Tanaman dan organisme fotosintesis lainnya menyerap karbon dioksida, mengurangi jumlahnya, dan menggantinya dengan oksigen.

Baca juga: 5 Penghasil Emisi Gas Karbon Dioksida yang Mendorong Pemanasan Global

Namun, organisme heterotrof seperti manusia dan hewan menyerap oksigen dan menambahkan karbon dioksida ke udara.

Aktivitas manusia juga dapat meningkatkan kadar karbon dioksida di alam yang memengaruhi banyak faktor abiotik seperti suhu, iklim, dan air.

Pembentukan tanah

Contoh pengaruh faktor biotik terhadap faktor abiotik selanjutnya adalah pembentukan tanah.

Faktor biotik seperti tumbuhan dan hewan memengaruhi pelapukan batuan dan pembentukan tanah.

Dilansir dari Biology Libretexts, akar tanaman membentu menembus celah batuan dan menghasilkan lebih banyak fragmentasi yang mempercepat pelapukan batuan induk menjadi tanah.

Baca juga: Faktor yang Memengaruhi Pembentukan Tanah

Adapun, hewan penggali dan mikroorganisme seperti cacing, jamur, juga bakteri, turut serta membuat porositas tanah dan mempercepat proses terbentuknya tanah.

Tanah dengan mikroorganisme yang aktif biasanya merupakan tanah yang subur.

Dekomposisi sisa-sisa organisme seperti organisme mati dan kotoran juga memengaruhi jenis tanah karena menambahkan zat organik ke dalamnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com