Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hipotesis Nol dan Hipotesis Alternatif

Kompas.com - 30/06/2022, 11:00 WIB
Silmi Nurul Utami

Penulis

KOMPAS.com – Dalam suatu penelitian atau pengujina, biasanya terdapat yang namanya hipotesis. Hipotesis dalam pengujian terbagi dua, yaitu hipotesis nol dan hipotesis alternatif.

Hipotesis nol

Dilansir dari Statistics LibreTexts, hipotesis nol adalah pernyataan bahwa tidak ada perbedaan rata-rata sampel atau proporsi dengan rata-rata atau proporsi populasi. Artinya, tidak ada perbedaan atau sifat saling memengaruhi antar dua variabel.

Dengan kata lain, hipotesis nol menyatakan perbedaan yang sama dengan nol. Hipotesis nol tidak melibatkan data. Sehingga, hipotesis inilah yang akan diuji, apakah hipotesis nol akan diterima atau akan ditolak.

Hipotesis nol disimbolkan dengan H0 dan biasanya dibaca sebagai H-null atau H-zero. Hipotesis nol dapat menggunakan simbol matematika sama dengan (=), lebih besar sama dengan (>=), juga lebih kecil sama dengan (<=).

Baca juga: Simpangan Baku: Pengertian dan Rumusnya

Hipotesis alternatif

Jika hipotesis nol ditolak, maka ada yang dinamakan dengan hipotesis alternatif. Dilansir dari Thought Co, hipotesis alternatif menyatakan bahwa ada efek yang diamati antara kedua variabel dalam percobaan.

Artinya, hipotesis alternatif menentang isi dari hipotesis nol. Di mana ada perbedaan dan sifat saling memengaruhi antar dua variabel yang diteliti.

Jika terjadi penyimpangan atau perbedaan antar dua variabel, maka hipotesis nol ditolak sedangkan hipotesis alternatif diterima. Sebaliknya jika hipotesis nol diterima, maka hipotesis alternatif ditolak.

Hipotesis alternatif disimbolkan dengan Ha atau juga H1. Hipotesis alternatif dapat menggunakan simbol tidak sama dengan (≠), kurang dari (<), dan lebih dari (>).

Baca juga: Uji Anova: Pengertian, Syarat, Fungsi, Tujuan, dan Langkahnya

Contoh hipotesis nol dan hipotesis alternatif

Dilansir dari The Biology Notes, hipotesis nol adalah pernyataan yang coba dibantah oleh peneliti sedangkan hipotesis alternatif adalah yang coba dibuktikan oleh peneliti.

Jika hipotesis nol diterima, maka hasil penelitian dianggap tidak signifikan. Sedangkan, jika hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima biasanya hasil penelitian dianggap signifikan.

Contohnya adalah penelitian yang ngin menguji apakah diet rendah karbohidrat lebih efektif dibandingkan dengan diet rendah lemak.

Baca juga: Pengertian Hipotesis Menurut Para Ahli, Fungsi, Ciri, dan Manfaatnya

Maka hipotesis nolnya dapat berupa:

Rata-rata penurunan berat badan pada partisipan yang melakukan diet rendah karbohidrat sama dengan rata-rata penurunan berat badan pada partisipan yang melakukan diet rendah lemak.

Artinya, kedua metode diet tersebut sama-sama efektif.

Hipotesis alternatif harus menentang hipotesis nol tersebut. Sehingga, hipotesis alternatifnya dapat berupa:

Rata-rata penurunan berat badan pada partisipan yang melakukan diet rendah karbohidrat lebih besar daripada rata-rata penurunan berat badan pada partisipan yang melakukan diet rendah lemak.

Artinya, metode diet rendah karbohidrat lebih efisien daripada metode diet rendah lemak.

Pengujian statistik kemudian dilakukan untuk melihat hipotesis mana yang diterima dan hipotesis mana yang ditolak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com