KOMPAS.com - Setiap kata dan kalimat, memiliki makna yang terkandung di dalamnya. Makna itu bisa berbeda dari satu kata ke kata lainnya atau sama dari dua kata yang ditulis berbeda. Dalam dunia linguistik, ilmu yang mempelajari makna disebut linguistik semantik.
Dikutip dari buku Semantik (2021) oleh Charles Butar-butar, pengertian semantik adalah ilmu yang mempelajari tentang makna dalam bahasa. Seperti kita tahu, bahasa memiliki banyak kata dengan makna berbeda-beda, meskipun hanya satu kata saja.
Kata semantik berasal dari bahasa Yunani, yaitu sema yang berarti lambang atau simbol. Jika kata kerjanya, semantikos yang berarti memberikan tanda. Orang pertama menggunakan kata semantik adalah seorang filolog asal Perancis bernama Michel Brea pada tahun 1883.
Baca juga: Apa itu Linguistik?
Banyak para ahli yang mendefinisikan semantik menurut definis mereka masing-masing, yaitu:
Dilansir buku Pengantar Semantik Bahasa Indonesia (1990) ditulis oleh Abdul Chaer, semantik merupakan salah satu bidang linguistik yang mempelajari hubungan antara tanda atau makna dalam bahasa.
Menurut Vehaar, semantik yaitu salah satu cabang ilmu linguistik yang meneliti tentang arti atau makna yang menjadi dua bagian, yaitu semantik gramatikal dan semantik leksikal.
Menurut Kridalaksana, semantik adalah pertama, bagian struktur bahasa yang berhubungan dengan makna ungkapan atau suatu wicara. Kedua, sistem dan penyelidikan makna dan arti suatu bahasa atau secara umum.
Semantik adalah studi yang mempelajari tentang filosofis atau makna dalam bahasa baik itu alami maupun buatan.
Baca juga: Ciri-ciri Sejarah sebagai Ilmu
Dikutip dari buku Pengantar Linguistik (1981) karya Verhaar, ada dua jenis semantik yang dipelajari, yaitu:
Semantik leksikal berfokus mempelajari suatu kata memiliki makna tetap dan biasanya digunakan dalam kamus. Contohnya, kata gelas yang berarti untuk tempat untuk minum dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Semantik gramatikal berfokus ke perubahan makna suatu kalimat karena penggunaan kata yang bisa saja berbeda dalam penggunaan kalimat. Contohnya, kalimat ‘ibu baru memasak makanan kesukaan Adit’ dan ‘masakan Dini tidak enak karena kurang garam’.
Dalam dua kalimat itu, ada dua kata dasar yang sama, yaitu masak. Namun, dalam penggunaannya, maknanya berbeda, yaitu memasak untuk kegiatan dan masakan untuk kata benda.
Baca juga: 5 Ruang Lingkup Pembahasan Ilmu Kimia
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.