Menurut Modigliani dan Miller (MM), dividend payout ratio ialah tidak relevan.
Gordon dan Lintner menyatakan bahwa biaya modal perusahaan akan naik apabila dividend payout ratio rendah.
Karena investor lebih menyukai dividen daripada capital gain yield. Menurut mereka, dividen yield (hasil dividen) lebih pasti dari pada capital gain (keuntungan modal).
Teori ini diajukan oleh Litzenberger dan Ramaswamy. Mereka menyatakan bahwa antara pajak terhadap keuntungan dividen dan capital gains, investor lebih menyukai capital gain. Lantaran dapat menunda pembayaran pajak.
Perbandingan antara saham dengan dividen tinggi tetapi capital gain rendah, dengan saham berdividen rendah tetapi capital gain tinggi, akan memberi perbedaan yang mencolok.
Baca juga: Manajemen Keuangan: Definisi, Prinsip, Perkembangan, Fungsi, dan Tujuan
Dalam teori ini, investor menganggap bahwa perubahan dividen merupakan perkiraan manajemen atas laba. Ada kecenderungan jika harga saham naik, akan muncul pengumuman kenaikan dividen.
Dividen tidak akan menyebabkan kenaikan atau penurunan harga saham, tetapi prospek perusahaan yang ditunjukkan oleh meningkat atau menurunnya dividen yang dibayarkan, menyebabkan perubahan harga saham.
Teori ini menyatakan bahwa kelompok (clientele) pemegang saham yang berbeda akan memiliki perbedaan preferensi terhadap kebijakan dividen perusahaan.
Misalnya kelompok investor dengan tingkat pajak yang tinggi dibanding capital gain. Sebaliknya, kelompok investor dengan tingkat pajak rendah akan menyukai dividen.
Dikutip dari buku Manajemen Keuangan 2 Edisi Keempat (2003) karangan Ridwan Sundjaja dan Inge Barlian, ada tiga bentuk kebijakan dividen, yaitu:
Pada kebijakan ini, besaran dividend per share yang dibayar selalu stabil dalam jumlah yang relatif tetap tiap tahunnya, walau terjadi fluktuasi dalam earning per share.
Baca juga: Laporan Keuangan: Definisi, Pengaruh, Pihak yang Membutuhkan, serta Tujuannya
Dividen stabil ini dipertahankan selama beberapa tahun ke depan, apabila ternyata pendapatan perusahaan meningkat.
Kemudian dari pendapatan permanen tersebut, besaran dividend per share-nya dinaikkan dan akan dipertahankan dalam jangka waktu relatif panjang.
Pembayaran dividen merupakan persentase yang tetap dari pendapatan perusahaan.
Jarang sekali perusahaan menjalankan kebijakan dividen ini.
Dalam kebijakan ini, perusahaan membayar dividen dalam persentase yang konstan terhadap pendapatan perusahaan berfluktuasi, di mana jumlah pembayaran dividennya juga akan ikut naik-turun.
Kebijakan ini merupakan kombinasi antara jenis pertama dan kedua. Perusahaan membayar dividen tetap yang rendah, tetapi ditambah dengan pembayaran ekstra pada saat tertentu.
Dengan cara ini, perusahaan dapat menghilangkan ketidakpastian bagi investor mengenai pendapatan yang akan diterimanya. Untuk perusahaan yang pendapatannya berfuktuasi, jenis ini menjadi pilihan terbaik.
Baca juga: Lembaga Keuangan Bank: Definisi, Jenis, dan Tugasnya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.