KOMPAS.com - Dilansir dari laman Deutsche Welle, pada 2017 silam, dua turis asal Tiongkok ditangkap polisi Jerman dan dibebaskan setelah membayar denda sebesar 500 Euro.
Mereka ditangkap karena foto dengan pose hormat Nazi di depan gedung parlemen Jerman. Tanpa mereka ketahui, Jerman telah melarang penggunaan simbol Nazi, sejak akhir Perang Dunia ke-2.
Kenapa hormat Nazi dilarang? Mari simak alasannya!
Hormat Nazi merupakan gestur sapaan yang digunakan masyarakat Jerman pada masa kekuasaan partai Nazi di Jerman.
Gestur ini dilakukan dengan menjulurkan lengan kanan ke udara, seraya mengatakan “Heil Hitler!” (Salam Hitler!), “Heil, Mein Führer!” (Salam, pemimpinku!), atau “Sieg Heil!” (Salam kemenangan!).
Seorang perwira militer yang bersorak “Sieg!” (kemenangan) harus dibalas dengan seruan “Heil!” (Salam!).
Baca juga: Peristiwa Reunifikasi Jerman (1990)
Setelah diadopsi sebagai gestur sapaan resmi oleh partai Nazi, masyarakat diwajibkan mengganti sapaan sehari-hari dengan hormat Nazi. Misalnya ketika berkunjung ke toko, berpapasan satu sama lain, dan pada bendera partai Nazi.
Alih-alih menyapa dengan “Guten Morgen” (Selamat Pagi) atau sapaan umum lainnya, masyarakat Jerman harus mengangkat lengan kanan mereka ke udara dan menyebut “Heil Hitler”.
Tak hanya itu, korespondensi secara tertulis juga diakhiri dengan tulisan “Heil Hitler”. Ini dilakukan sebagai tanda kehormatan dan kesetiaan mereka terhadap partai Nazi beserta pemimpinnya, Adolf Hitler.
Pada dasarnya, hormat Nazi dilarang karena asosiasinya dengan partai fasis ekstrem kanan yang berkuasa di Jerman dari 1933 sampai 1945.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.