KOMPAS.com - Entitas Anak atau PT Anak bisa membeli saham treasuri dengan alasan tertentu. Pembelian saham treasuri tersebut bisa dilakukan dari PT Induk ataupun pihak ketiga.
Dalam buku Akuntansi Keuangan Lanjutan (2018) oleh Hartono, entitas induk adalah entitas yang mengendalikan entitas anak.
Entitas anak yang membeli saham treasuri dari entitas induk akan mengakibatkan peningkatan pada kepemilikan entitas non pengendali.
Kepemilikan entitas induk otomatis akan mengalam penurunan. Pengendalian entitas induk terhadap peningkatan ini tidak hilang.
Entitas induk harus mengakui dalam ekuitas dan perbedaan yang muncul dicatat serta disesuaikan nilai waja yang diterima dan diatribsikan ke pemilik entitas induk.
Baca juga: Perubahan dalam bagian kepemilikan Entitas Induk
PT Induk membeli 350.000 lembar dari 500.000 lembar saham beredar PT Anak pada 2 Januari 2015.
PT Induk membayar Rp 490.000.000 sebesar proporsi nilai aset bersih PT Anak. Komposisi ekuitas PT Anak terdiri atas saham biasa dan saldo laba sebesar Rp 500.000.000 dan Rp 200.000.000.
Saham PT Anak membeli nilai nominal Rp 1.000. Tanggal 31 Desember 2015, PT Anak membeli saham treasuri 100.000 lembar saham dari PT Induk seharga Rp 1.200 per lembar.
PT Anak melaporkan laba dan mengumumkan dividen selama tahun 2015 sebesar Rp 50.000.000 dan Rp 30.000.000.
Dampak pembelian tersebut adalah kepemilikan PT Induk turun menjadi sebesar 62% (250.000 lembar/ 400.000 lembar).
Berikut ini adalah rincian perhitungan persentase kepemilikan:
PT Induk | Jumlah Beredar | PT Induk | |
Kepemilikan saham sebelum penambahan | 350.000 | 500.000 | 70% |
Pembelian saham treasuri | (100.000) | (100.000) | |
Kepemilikan saham setelah pembelian | 250.000 | 400.000 | 62,5% |
Terjadi penurunan saat pembelian saham treasuri ini pada PT Anak senilai Rp 120.000.000 (Rp 1.200 x 100.000 lembar).
Jurnal untuk mencatat pembelian saham treasuri tersebut sebagai berikut:
Saham Treasuri (D) | 120.000.000 | ||
Kas (K) | 120.000.000 |
Berikut ini adalah tabel penyesuaian kepemilikan jika PT Induk menggunakan metode ekuitas yang mengakibatkan penurunan persentase kepemilikan PT Induk dan ekuiats PT Anak, yaitu:
Sebelum | Setelah | Selisih | |
Saham Biasa | 500.000.000 | 500.000.000 | |
Saldo Laba | 220.000.000 | 220.000.000 | |
Saham Treasuri | - | (120.000.000) | |
720.000.000 | 600.000.000 | ||
Kepemilikan Saham | 70% | 62,5% | |
Nilai tercatat investasi | 504.000.000 | 375.000.000 | (129.000.000) |
Jurnal untuk memcatat peyesuaian nilai tercatat investasi sebagai berikut:
Kas (D) | 120.000.000 | ||
Akuitas (D) | 9.000.000 | ||
Investasi PT Anak (K) | 129.000.000 |
Setelah dilakukan jurnal penyesuaian, maka perlu dibuat perhitungan jurnal eliminasi dalam laporan konsolidasian sebagai berikut:
Rasio | PT Induk |
Kepentingan Non Pengendali |
Saham Biasa |
Saham Treasuri |
Saldo Laba |
|
Saldo 2 Januari 2015 | 70:30 | 490.000.000 | 210.000.000 | 500.000.000 | 200.000.000 | |
Laba Bersih | 70:30 | 35.000.000 | 15.000.000 | - | 50.000.000 | |
Dividen | 70:30 | (21.000.000) | (9.000.000) | - | (30.000.000) | |
Pembelian saham treasuri | (129.000.000) | 9.000.000 | - | (120.000.000) | - | |
Saldo 31 Desember 2015 | 62,5:37,5 | 375.000.000 | 225.000.000 | 500.000.000 | (120.000.000) | 220.000.000 |
Berikut ini adalah jurnal terakhir yaitu jurnal eliminasi yang diperlukan setelah dilakukan perhitungan sebagai berikut:
Saham Biasa (D) | 500.000.000 | ||
Saldo Laba (D) | 200.000.000 | ||
Bagian Laba PT Anak (D) | 35.000.000 | ||
Bagian Laba Non penegndali (D) | 15.000.000 | ||
Dividen Diumumkan (K) | 30.000.000 | ||
Saham Treasuri (K) | 120.000.000 | ||
Investasi PT Anak (K) | 375.000.000 | ||
Kepentingan Nonpengendali | 225.000.000 |
Baca juga: Akuntansi untuk Transaksi menggunakan Valuta Asing
Pada pembelian saham dari pihak ketiga ini akan meningkatkan presentase kepemilikan entitas induk. Sebaliknya, kepentingan entitas non pengendali akan mengalami penurunan.
Entitas induk secara langsung mengakui dalam ekuitas perbedaan jumlah yang tercatat kepentingan non penegndali yang disesuaikan dan nilai wajar imbalan yang diterima dan di atribusikan ke entitas induk.
PT Induk membeli 350.000 dari 500.000 lembar saham beredar PT Anak pada tanggal 2 Jnuari 2015. PT Induk membayar Rp 560.000.000 yaitu sebesar proporsi nilai aset bersih PT Anak.
Komposisi ekuitas PT Anak saat itu terdiri dari saham biasa dan saldo laba sebesar Rp 500.000.000 dan Rp 200.000.000. Saham PT Anak memiliki nilai nominal sebesar Rp 1000.
Tanggal 31 Desember 2015 PT Anak melaporkan laba dan mengumumkan dividen selama 2015 sebesar Rp 50.000.000 dan Rp 30.000.000.
Dampak pembelian ini meningkatkan kepemilikan PT Induk menjadi 87,5% (350.000 lembar/400.000 lembar).
Rincian perhitungan persentase kepemilikan sebagai berikut:
PT Induk | Jumlah Beredar | 5 PT Induk | |
Kepemilikan saham sebelum penambahan | 350.000 | 500.000 | 70% |
Pembelian saham treasuri | (100.000) | ||
Kepemilikan saham setelah pembelian | 350.000 | 400.000 | 87,5% |
Pembelian saham ini menurunkan ekuitas PT Anak sebesar Rp 120.000.000 (Rp 1200 x Rp 100.000). Jurnal untuk mencatat pembelian saham treasuri sebagai berikut:
Saham Treasuri (D) | 120.000.000 | ||
Kas (D) | 120.000.000 |
Dalam pencatatan PT Induk dengan metode ekuitas mengakibatkan kenaikan persentase kepemilikan PT Induk sehingga ekuiats PT Anak berkurang. Perlu adanya penyesuaian kondisi ini dengan menggunakan tabel perhitungan nilai tercatat investasi sebagai berikut:
Sebelum | Setelah | Selisih | |
Saham Biasa | 500.000.000 | 500.000.000 | |
Saldo Laba | 220.000.000 | 220.000.000 | |
Saham Treasuri | - | (120.000.000) | |
720.000.000 | 600.000.000 | ||
Kepemilikan Saham | 70% | 87,5% | |
Nilai Tercatat Investasi | 504.000.000 | 525.000.000 | 21.000.000 |
Selisih sebesar Rp 21.000.000 disesuaian dengan menambah nila tercatat investasi dan tidak boleh diakui pada laba rugi tapi harus pada transaksi ekuitas. Jurnal penyesuaian untuk nilai tercatat investasi sebagai berikut:
Investasi PT Anak | 21.000.000 | ||
EKuitas | 21.000.000 |
Dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian perlu adanya perhitungan jurnal eliminasi sebagai berikut:
Rasio | PT Induk |
Kepentingan Non Pengendali |
Saham Biasa | Saham Treasuri | Saldo Laba | |
Saldo 2 Januari 2015 | 70:30 | 490.000.000 | 210.000.000 | 500.000.000 | 200.000.000 | |
Laba Bersih | 70:30 | 35.000.000 | 15.000.000 | - | 50.000.000 | |
Dividen | 70:30 | (21.000.000) | (9.000.000) | - | (30.000.000) | |
Pembelian saham treasuri | 21.000.000 | (141.000.000) | - | (120.000.000) | - | |
Saldo 31 Desember 2015 | 87,5:12,5 | 525.000.000 | 75.000.000 | 500.000.000 | (120.000.000) | 220.000.000 |
Setelah dilakukan perhitungan, maka perlu dibuat jurnal eliminasi sebagai berikut:
Saham Biasa (D) | 500.000.000 | ||
Saldo Laba (D) | 200.000.000 | ||
Bagian Laba PT Anak (D) | 35.000.000 | ||
Bagian Laba Non pengendali (D) | 15.000.000 | ||
Dividen Diumumkan (K) | 30.000.000 | ||
Saham Treasuri (K) | 120.000.000 | ||
Investasi PT Anak (K) | 525.000.000 | ||
Kepentingan Nonpengendali (K) | 75.000.000 |
Baca juga: Akuntansi Keuangan Menengah: Bahasa Bisnis dan Alokasi Sumber Daya
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanKunjungi kanal-kanal Sonora.id
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.