KOMPAS.com – Sedimentasi marine adalah pengendapan bahan yang tidak larut di air terutama batu dan partikel tanah, yang terbawa dari daratan ke laut dan terkumpul di dasar laut.
Partikel tersebut dapat di bawa oleh angin, es, sungai dan organisme laut. Bahan endapan juga bisa berasal dari aktivitas vulkanik di lautan dan material dari luar angkasa seperti pecahan meteor.
Dikutip dari Encyclopaedia Britannica, berikut faktor-faktor yang memengaruhi sedimentasi marine, antara lain:
Ombak bersentuhan dengan dasar laut saat menuju ke perairan dangkal. Semakin besar ombak, semakin dalam lokasi sedimentasi berlangsung, dan semakin besar material endapan yang dapat dipindahkan.
Ombak berukuran kecil biasanya mengangkut bahan sedimentasi, seperti pasir ke daerah pesisir dan mengendap di pantai.
Ombak berukuran besar, khususnya saat badai, akan menghancurkan sedimetasi di pantai dan mengangkut materialnya ke laut yang lebih dalam.
Baca juga: Sedimentasi: Pengertian dan Jenis-jenisnya
Ombak mendekati daerah pantai dari berbagai arah, bukan sejajar dengan muka pantai. Ombak tersebut dibelokkan atau dipecahkan saat memasuki perairan dangkal. Hal ini menyebabkan terbentuknya arus pantai.
Dengan gerakan yang cukup cepat, arus pantai dapat membawa material sedimen. Ombak akan mengangkat material sedimen dari dasar dan dibawa oleh arus pantai menuju ke pesisir.
Rip current dapat membawa bahan sedimen. Biasanya pergerakan rip current dikenali dari endapan sedimen yang bergerak keluar surf zone (daerah pecahnya ombak menjadi terlihat berbusa atau berbuih).
Pasang surut lair laut memberikan dampak tidak langsung terhadap pengangkutan material sedimen. Laut dengan keadaan pasang atau surut akan berdampak pada garis pantainya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.