KOMPAS.com – Kalimat merupakan unsur yang ada dalam bidang sastra atau bahasa. Kalimat merupakan unsur penyusun dari paragraf, sedangkan kalimat tersusun oleh kumpulan kata.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kalimat adalah kesatuan ujar yang mengungkapkan suatu konsep pikiran dan perasaan. Kalimat juga disebut dengan perkataan.
Kalimat pun beragam macamnya. Macam-macam kalimat tersebut memungkinkan penulis buku, artikel atau sebagainya untuk mevariasikan gaya kepenulisannya.
Macam-macam kalimat tersebut dapat dibedakan berdasar tujuan, pengucapan, cara penyajian, pola subyek dan predikat, unsur kalimat, jumlah frasa, dan subyeknya. Berikut penjelasannya:
Macam-macam kalimat berdasarkan tujuannya terbagi menjadi:
Kalimat perintah adalah kalimat yang bertujuan untuk memberikan perintah kepada seseorang untuk melakukan sesuatu. Kalimat ini akan diakhiri tanda seru (!) yang pelafalannya dengan intonasi tinggi.
Contoh: Tolong buka pintu stoples itu!
Kalimat berita merupakan kalimat yang bertujuan untuk memberitahukan atau menginformasikan suatu hal. Kalimat berita diakhiri dengan tanda titik (.) yang dalam pelafalannya diakhiri dengan intonasi menurun.
Contoh: Kita akan berangkat menonton pertandingan sepak bola sore nanti.
Baca juga: Konjungsi dalam Bahasa Indonesia
Kalimat seruan yaitu kalimat yang bertujuan untuk mengungkapkan perasaan. Kalimat ini diakhiri tanda seru (!) atau tanda titik (.) yang pelafalannya dengan intonasi tinggi.
Contoh: Wah, hebat sekali kamu!
Kalimat tanya adalah kalimat yang bertujuan untuk mengungkapkan pertanyaan terhadap suatu hal.
Kalimat ini berakhir dengan tanda tanya (?) dengan di dalamnya terdapat kata tanya seperti bagaimana, di mana, kemana, kapan, siapa, mengapa, dan berapa.
Contoh: Berapa berat mobil itu?
Macam-macam kalimat berdasarkan pengucapan, yaitu:
Kalimat langsung adalah kalimat yang penulisannya menirukan omongan atau suara orang lain. Ciri dari kalimat ini adalah terdapat dua tanda petik di awalan dan akhiran kalimat (“…”).
Contoh: Budi berkata, “Kamu sungguh cantik.”
Kalimat tidak langsung merupakan kalimat yang mengalami perubahan dari kalimat langsung yang menggunakan tanda petik, ke bentuk berita yang tidak menggunakan tanda petik.
Contoh: Rahman mengatakan bahwa ia menginginkan Rahma menjadi pasangannya.
Baca juga: Cara Penulisan Huruf Kapital Bahasa Indonesia
Macam-macam kalimat berdasarkan cara penyajiannya, adalah:
Kalimat melepas adalah kalimat yang berbentuk kalimat majemuk yang diawali dengan induk kalimat dan diikuti oleh anak kalimat.
Contoh: Adit diperbolehkan pulang dari kantor bila sudah menyelesaikan tugas kantornya.
Kalimat klimaks merupakan kalimat yang berbentuk kalimat majemuk dengan diawali anak kalimat lalu diikuti oleh kalimat utama.