KOMPAS.com - Manusia berkomunikasi melalui simbol-simbol tertentu dalam berinteraksi.
Teori interaksi simbolis menjelaskan komunikasi tersebut berpusat pada hubungan simbol verbal dan non-verbal yang dilakukan oleh orang lain.
Teori ini merupakan bagian ilmu sosiologi yang diciptakan oleh George Herbert Mead dan menjadi bagian dari ilmu komunikasi sejak awal abad ke-19.
Dikutip dari Pengantar Teori Komunikasi: Analisis dan Aplikasi (2000) karya Richard West & Lynn H. Turner, teori interaksi simbolis didasarkan pada ide-ide mengenai diri dan hubungannya dengan masyarakat.
Teori interaksi simbolik memiliki tiga tema utama, yaitu:
Baca juga: Apa itu Teori Komunikasi Dua Tahap?
Dikutip dari buku Symbolic Interactionism (1979) oleh Joel M Charon, teori interaksi simbolis memiliki asumsi-asumsi, di antaranya:
Terdapat tiga konsep penting dalam interaksi simbolis, yakni:
Pikiran menjadi kemampuan untuk menggunakna simbol-simbol dengan makna sosial umum.
Pikiran tidak dapat dipahami sebagai proses yang terpisah dalam komunikasi sosial. Terdapat dua fase, yaitu percakapan gerakan dan bahasa.
Setiap invidiu harus mengembangkan pikiran mereka melalui interaksi dengan individu lainnya.
Diri menjadi kemampuan dalam membayangkan bagaiman kita melihat ke orang lain. Artinya bagaimana kita merefleksikan orang lain dari penilaian pendapat orang lain.
Tepri interaksi simbolik menjadi salah satu cabang teori sosiologi yang mengutarakan tentang diri sendiri dan lingkungan sekitarnya.
Baca juga: Klasifikasi Teori Komunikasi
Masyarakat merupakan jaringan hubungan sosial manusia menciptakan dan menanggapi masyarakat.
Setiap individu terlibat dalam perilaku yang dipilih secara aktif dan sukarela oleh diri sendiri. Kemudian pilihan itu menjadi penentuan peran di tengah masyarakat.
Orang-orang termotivasi untuk bertindak berdasarkan pada makna yang mereka berikan pada orang lain, benda, dan peristiwa.
Makna ini dibuat dalam bahasa yang digunakan orang baik dalam berkomunikasi dengan orang lain, bicara diri sendiri, atau pikiran pribadi mereka sendiri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.