KOMPAS.com - Skripsi sering kali menjadi kendala bagi mahasiswa. Skripsi dianggap sebagai momok yang tak jarang membuat mahasiswa stress.
Padahal, mahasiswa umumnya wajib mengerjakan skripsi yang merupakan penulisan karya ilmiah atau Tugas Akhir (TA) sebagai syarat kelulusan di bidang akademik.
Agar lancar membuat skripsi, mulailah dengan membuat kerangka penulisan yang tepat. Berikut kerangka penulisan skripsi yang dirangkum dari buku Teknik Penulisan Karya Ilmiah (2018) oleh Siti Kholipah dan kawan-kawan, yakni:
Baca juga: Cara Mencari Jurnal di Google Scholar untuk Menyusun Skripsi
Sebelum memulai skripsi, mahasiswa harus konsultasi dengan dosen pembimbing mengenai topik yang akan diteliti. Setelah sudah disetujui, maka mahasiswa dapat mulai mengerjakan skripsi.
Dalam penulisan skripsi, kita harus memperhatikan font, ukuran, dan margin yang telah ditetapkan oleh kampus.
Halaman judul skripsi yaitu berisi logo universitas yang biasanya sudah disediakan oleh kampus. Jika ingin daftar isi yang ditulis rapi, dapat dilihat di internet bagaimana menulisnya dengan benar.
Setelah itu terdapat halaman abstrak yang berisi rangkuman singkat mengenai skripsi yang dibahas dan diteliti.
Urutan bagian awal skripsi umumnya, seperti:
Setelah bagian awal sebuah skripsi, kemudian memasuki Bab I Pendahuluan dalam skripsi. Isi dari BAB I Pendahuluan skripsi adalah:
Berisi permasalahan, informasi, alasan mengapa permasalahan ini menarik untuk diteliti, dan teori apa yang akan dipakai.
Pertanyaan yang mengandung inti masalah dari penelitian ini dan berkaitan dengan teori atau kasus yang diteliti.
Jawaban atau pernyataan yang diharapkan dari penelitian ini.
Manfaat akademis untuk studi yang ditekuni dan manfaat praktis untuk penelitian ini.
Baca juga: Jenis-Jenis Karya Ilmiah dan Penjelasannya
Isi dari Bab II adalah landasan teori, terdiri dari:
Beberapa teori penting yang berkaitan dengan penelitian ini dan sesuai dengan jurusan yang ditekuni.