KOMPAS.com - Distorsi pesan menjadi salah satu penyebab utama mengapa komunikasi tidak berjalan efektif. Baik dalam konteks komunikasi interpersonal, kelompok, maupun organisasi, distorsi pesan sangat mungkin terjadi.
Contoh distorsi pesan dalam komunikasi, Andi berbicara kepada Linda bahwa dia akan menunda rencana keberangkatannya ke Bali selama beberapa hari karena acara mendadak.
Namun, karena ada distorsi pesan, Linda menangkap pesan Andi bahwa dia tidak jadi berangkat ke Bali.
Apa yang dimaksud dengan distorsi pesan dalam komunikasi?
Menurut Nilam Widyarini dalam buku Membangun Hubungan AntarManusia (2009), distorsi adalah perubahan makna pesan dari yang dimaksudkan pengirim pesan atau komunikator.
Maksudnya, terjadi perubahan makna pesan yang ditangkap oleh komunikan terhadap pesan yang dimaksudkan sebenarnya oleh komunikator.
Baca juga: Gangguan Teknis, Semantik, dan Psikologis dalam Proses Komunikasi
Dalam contoh di atas, Andi menyampaikan pesan bahwa dia berniat menunda keberangkatannya ke Bali.
Namun, Linda justru menangkap bahwa Andi tidak jadi pergi ke Bali. Berarti ada perubahan makna pesan yang ditangkap Linda dari pesan yang dimaksudkan Andi sebenarnya.
Dikutip dari jurnal Distorsi Pesan dalam Perpustakaan (2015) karya Abdul Karim Batubara, dalam komunikasi, distorsi pesan bisa terjadi ketika berbicara atau saat mendengar.
Ketidakjelasan penggunaan kata dan tidak mendengar dengan baik, menjadi faktor penyebab utama terjadinya distorsi pesan. Sebab itu, komunikan maupun komunikator hendaknya saling mendengar satu sama lain dan berbicara dengan jelas dalam menyampaikan pesan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.