Kurva Titrasi Asam Basa

KOMPAS.com – Titrasi asam basa pada dasarnya adalah reaksi asam basa antara analit (larutan yang ingin diketahui konsentrasinya) dan titran (larutan standar) yang digunakannya. Titrasi asam basa digambarkan dalam kurva titrasi asam basa.

Apakah yang dimaksud dengan kurva titrasi asam basa dan bagaimana car membuatnya? Berikut adalah penjelasannya!

Pengertian kurva titrasi asam basa

Dalam titrasi asam basa, biasanya digunakan pH meter untuk mengukur pH selama titrasi. Asam memiliki pH yang lebih rendah (ph < 7), sedangkan basa memiliki pH yang lebih tinggi (pH > 7).

Titrasi akan mencampurkan asam ke dalam basa, atau sebaliknya. Sehingga konsentrasi larutan analitnya perlahan berubah. Dilansir dari Thought Co, perubahan pH larutan analit yang diplot terhadap jumlah titran yang ditambahkan selama titrasi akan membentuk kurva titrasi asam basa.

Baca juga: Titrasi Asam Basa: Pengertian dan Prosedurnya

Kurva titrasi adalah garis melengkung yang tidak putus-putus, mengingat perubahan pH nya juga berlangsung secara kontinu. Bentuk kurva titrasi bergantung pada jenis analit dan titran yang digunakannya.

Cara membuat kurva titrasi asam basa

Kurva titrasi asam basa dibuat dalam koordinat kartesian dua dimensi menggunakan sumbu x dan sumbu y. Pada kurva titrasi, sumbu x merupakan volume titran yang ditambahkan selama titrasi. Sedangkan, sumbu y-nya merupakan pH larutan analit yang berubah selama titrasi.

Kurva titrasi asam basa dimulai dengan pH awal titran seelum titrasi dilakukan. Lalu perubahan pH diplotkan ke dalam kurva selama titrasi dilakukan. Ketika titrasi mencapai kesetimbangan konsentrasi, tandai pH tersebut sebagai titik ekuivalen.

Titrasi terus dilanjutkan hingga reaksi berada di atas titik ekuivalen. Kemudian, akan terlihat perubahan pH makin sama dengan pH titrannya.

Baca juga: Jenis-jenis Titrasi Asam Basa

Contoh kurva titrasi asam-basa

Kurva titrasi asam kuat – basa kuat

Kurva titrasi asam kuat dengan basa kuat atau basa kuat dengan asam kuat memiliki bentuk “S” yang terbalik satu sama lain. Dilansir dari Chemistry LibreTexts, kurvanya tidak terlalu simetri karena peningkatan volume larutan yang stabil selama titrasi menyebabkan larutan menjadi encer.

Kurva titrasi antara asam kuat dan basa kuat hanya bergantung pada konsentrasinya (tidak pada identitas asam-basanya).

Kurva titrasi asam dimulai dengan garis yang menanjak karena pH asam yang rendah. Asam kuat kemudian dititrasi oleh basa kuat sehingga pH-nya perlahan naik, begitu juga dengan kurva titrasinya.

Sedangkan, kurva titrasi basa dimulai dengan garis yang menurun karena pH basa yang tinggi. Basa dititrasi oleh asam sehingga perlahan pH-nya menurun, begitupula dengan kurvanya. Sehingga, titrasi basa kuat oleh asam kuat menghasilkan kurva berbentuk “S” terbalik.

chem.libretexts.org (a) kurva titrasi asam kuat dengan basa kuat (b) kurva titrasi basa kuat dengan asam kuat

Baca juga: Menentukan Pasangan Asam Basa Konjugasi

Kurva titrasi asam-basa kuat dan asam-basa lemah

Titrasi asam kuat dengan basa lemah, asam lemah dengan basa kuat, basa kuat dengan asam lemah, dan basa lemah dengan asam kuat memiliki bentuk kurva “S”. Namun, kurva “S” tersebut tidak terlalu curam melainkan lebih landai.

Dilansir dari Chemguide, kurang curamnya kurva diakibatkan terbentuknya larutan buffer (larutan penyangga) dari kelebihan amonia dan amonium klorida. Larutan penyangga memiliki pH yang cukup konstan, sehingga naik atau turunnya kurva titrasi tidak terlalu curam.

Pada titrasi ini, kelandaian kurva titrasi tidak hanya disebabkan oleh konsentrasi larutan namun juga identitas larutannya.

chem.libretexts.org (a) kurva titrasi asam lemah dan basa kuat (b) kurva titrasi basa lemah dan asam kuat

Pada gambar di atas, terlihat perbedaan kurva titrasi asam-basa kuat dan asam-basa lemah pada garis hitam yang landai. Dan kurva titrasi asam-basa kuat pada kurva putus-putus yang jauh lebih curam.

Baca juga: Daftar Rumus Kimia Asam

Kurva titrasi asam-basa lemah

Kurva titrasi asam lemah dengan basa lemah atau basa lemah dengan asam lemah tidak memiliki bentuk “S”. Namun, lebih mirip dengan kurva eksponensial yang tidak curam.

Dilansir dari Khan Academy, ketidakcuraman diakibatkan perubahan pH yang sedikit selama titrasi dan titik ekuivalennya hanya ditandai dengan sedikit belokan pada kurva.

Hal tersebut membuat titik ekuivalen tidak terlalu terlihat pada kurva. Sehingga, titrasi asam-basa lemah cenderung sulit dilakukan.

khanacademy.org Kurva titrasi basa lemah dengan asam lemah